1. Konsep Dasar
Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari system
adalah seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk
maksud dan tujuan yang sama.
A. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan
sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D.
Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan,
Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya.2
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak
bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang
merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau
subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih
banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa
subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri
dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan,
subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem
akuntansi biaya dan lain sebagainya.
B Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
a. Komponen Sistem
(Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika
dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak
tercapai.
b. Batas Sistem
(Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkungan Luar
Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang
merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu
kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung
(Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem
lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (Input)
Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program
adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan
data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (Output)
Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran
dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem.
Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
g. Pengolah
(Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan
keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
h. Sasaran
(Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau
suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu
tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih
luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu
sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal
lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang
merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives
yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan
bergantian dan tidak dibedakan.
C.
Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem
yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, system
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system buatan
manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem
buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan
human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem
informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak
tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
4. Sistem
diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system terbuka
(open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena
system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu
system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik
harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena system
tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang
baik saja.
Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup dapat digambarkan
sebagai berikut :
Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui
arus sumber daya disebut sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin
ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan
menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan menggunakan
logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya
adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, system tertutup hanya terdapat pada
situasi laboratorium yang dikontrol ketat.
1.2 Konsep dasar informasi
A.
Definisi data dan Informasi
Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber
informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah
kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
B.
Siklus
Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi
menggunakan model proses yang tertentu.
Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius.
Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus
konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang
diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima
informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan
yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap
sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut
dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan
siklus pengolahan data (data processing cycles).
Kualitas informasi terdiri dari 3 hal yaitu :
1.
Informasi
harus akurat (accurate)
Informasi harus akurat berarti informasi harus bebas
dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2.
Tepat
pada waktunya (time lines)
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada
pemerima tidak boleh terlambat. informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai
nilai lagi.
3.
Relevan
(relevance)
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda.
4. Nilai Informasi (value of information).
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat
dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
5. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
6. Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
1.
Blok
masukkan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2.
Blok
model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan
metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
sudah diinginkan.
3.
Blok
keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang
merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.
Blok
teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan
model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari unsur utama :
–
Teknisi (human ware atau brain ware)
–
Perangkat lunak (software)
–
Perangkat keras (hardware)
5.
Blok
basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6.
Blok
kendali (control block)
Banyak
faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api,
temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri,
kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.
C.
Mutu informasi: Kualitas
dan Nilai Informasi
A. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of
information) tergantung dari tiga hal, yaitu :
1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang
ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak ada
nilainya lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan
keputusan. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat
untuk pemakainya. (Jogiyanto, H.M, 2005)
B. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto,
H.M, 2005)
A. Kualitas informasi
Informasi yang berkualitas (memiliki nilai bagi
pengambilan keputusan) menurut James A. Senn, memiliki ciri – ciri sebagai
berikut :
a. Akurat (accuracy) : bebas dari kesalahan,
tidak bias / menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya.
b. Bentuk (form) : kualitatif atau kuantitatif,
numerical atau berupa grafik, ringkas atau rinci.
c. Frekuensi (frequency) : seberapa sering informasi
dibutuhkan, dikumpulkan atau dihasilkan.
d. Kelebarannya (breadth) : ruang lingkup, meliputi
berbagai bidang atau hanya satu bidang saja.
e. Asal (origin) : informasi berasal dari dalam
atau dari luar perusahaan / organisasi.
f. Orientasi waktu (time horizon) : informasi
dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
g. Tepat pada waktunya (timeliness) : informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan
dapat mengakibatkan informasi tidak mempunyai nilai lagi.
h. Relevan (relevance) : mempunyai manfaat untuk
digunakan sebagaimana mestinya, sesuai peruntukkannya.
i. Lengkap (completeness) : mengandung semua
data – data yang penting yang dibutuhkan semua pengguna informasi.
j. Ekonomis (economies) :
informasi yang dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari segi
biaya)
k. Sederhana (simple) : informasi sebaiknya tidak
terlalu kompleks, tidak bertele – tele sehingga memudahkan penentuan prioritas.
l. Dapat dibuktikan (approved) :
informasi harus dapat dibuktikan, dapat di cek kebenarannya.
B. NILAI INFORMASI
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu :
- Manfaat
- Biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai, bila manfaatnya
lebih besar daripada biaya mendapatkannya.
1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
A. Definisi
Sistem Informasi
Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah
suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur
kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai
suatu tujuan”.
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah ”Sistem
dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis,
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah
sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan,
kalkulasi)”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan,
mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.
B. Komponen
Sistem Informasi
Menurut Sutarman (2012:14), Komponen-komponen dasar dari
sistem informasi antara lain sebagai berikut:
1. Hardware
Kumpulan peralatan seperti Perangkat keras, processor,
monitor, keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, memproses data
teresbut, mengolahnya dan menampilkan data tersebut.
2. Software
Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan hardware
memperluas data.
3. Database
Sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi
atau kumpulan record-record yang menympan data dan hubungan di
antaranya.
4. Network
Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya pemakaian
bersama sumber di antara komputer-komputer yang berbeda.
5. People
Elemen yang paling penting dalam sistem informasi, termasuk
orang-orang yang bekerja dengan sistem informasi atau menggunakan output-nya.
Komponen-komponen
Sistem Informasi
Pendahuluan
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:
Perangkat
keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer.
Perangkat
lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi
yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
Prosedur: sekumpulan
aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran
yang dikehedaki.
Orang: semua pihak yang
bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan
penggunaan keluaran sistem informasi.
Basis
data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain
yang berkaitan dengan penyimpanan data.
Jaringan
komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan
sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruhan
komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya
melibatkan sebuah pemakai dan sebuah komputer tidak melibatkan fasilitas
jaringan dan komunikasi. Namun, sistem informasi grup kerja (workgroup information system) yang melibatkan
sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan dan
komunikasi.
Perangkat
keras (hardware)
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan
dalam memproses informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar
kertas, disk magnetic atau optik dan flash disk (Mulyanto,
2009).
Setelah membandingkan antara pengertian hardware secara umum dengan
pengertian hardware menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa hardware dapat
bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga
disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat
dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat mekakukan
berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu
sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk
suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan
tidak berfungsinya proses-proses yang ada di komputer dengan baik. Komponen
komputer ini termasuk ke dalam kategori elemen perangkat keras (hardware).
Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :
Input
Device (Unit Masukan)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan
Keyboard
Mouse
Touchpad
Light Pen
Joystick
Process
Device (Unit Pemrosesan)
Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (Process Device). Unit
pemrosesan ini dinamakan CPU (Central Processing Unit). Fungsi CPU adalah
sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan suatu
informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini disebut
dengan micro-processor (pemroses mikro) atau processor yang berbentuk chip yang
terdiri dari ribuan sampai jutaan IC.
Power Supply (PSU)
Random Access Memory (RAM)
Kartu Grafis (VGA)
Prosesor
Motherboard
Output
Device (Unit Keluaran)
Output device merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil
pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media
yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data
hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat digolongkan menjadi empat bentuk,
yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus), image (dalam bentik grafis atau
gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat dibaca oleh mesin
(manchine-readable from). Tiga golongan pertama adalah output yang dapat
digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan
sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer
Monitor
Printer
Speaker
Backing
Storage (Unit Penyimpanan)
Storage atau biasa juga disebut memory adalah suatu tempat penyimpanan atau
penampung data dan program. Dapat juga dikatakan sebagai Electronic Filing
Cabinet pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimapanan semua
informasi non aktif didalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan
cadangan yaitu: Serial Accsess, Contohnya tape drive, dan Direct Access, Contoh
disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang ini sudah jarang
sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM,
Tape Drive,
Magnetic Tape.
Harddisk (HDD)
Periferal
(Unit Tambahan)
Peripheral adalah hardware tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya
dengan bantuan kabel ataupun sekarang sudah banyak perangkat peripheral
wireless. Peripheral ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang
tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam casing
Modem
Sound Card (Kartu Suara)
Optical Disc Drive
Uninterruptable Power Supply (UPS)
Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu: sistem operasi
(contohnya: Microsoft Windows), bahasa pemrograman (contohnya: Pascal), dan
program aplikasi (contohnya: Microsoft Office).
Sistem
Operasi
Software sistem operasi merupakan suatu software komplek yang mempunyai
banyak fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengatur semua perangkat keras
komputer yang terhubung dengan CPU. Fungsi kedua adalah menerjemahkan segala
aaktivitas pemakai kepada CPU agar segala yang diperintahkan oleh pemakai dapat
dikerjakan oleh CPU. Fungsi yang ketiga adalah mengatur semua proses yang
terjadi di dalam CPU. Sistem operasi juga berfungsi sebagai tempat atau
platform untuk menjalan suatu software aplikasi.
Saat ini sudah terdapat berbagai jenis software sistem operasi yang dapat kamu gunakan, di antaranya adalah Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Vista) dan Linux (Mandrake, Ubuntu, dan Redhat).
Saat ini sudah terdapat berbagai jenis software sistem operasi yang dapat kamu gunakan, di antaranya adalah Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Vista) dan Linux (Mandrake, Ubuntu, dan Redhat).
Bahasa
Pemrograman
Bahasa pengrograman (programming language) adalah perangkat lunak yang
digunakan untuk merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan
metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Berdasarkan tingkatannya,
bahasa pemrogramman dibagi menjadi tiga, yaitu:
Bahasa
pemrograman tingkat rendah (low level language)
Bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya
menggunakan bahas mesin. Biasanya yang mengerti haya pembuatnya saja karena isi
programmnya berupa kode-kode mesin.
Bahasa pemrograman tingkat menengah (midle level language)
Pada bahasa pemrograman tingkat menengah, penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari. Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti. Yang tergolong ke dalam bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih terstruktur dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C, C + +, ADA, Java, dab lain sebagainya.
Bahasa pemrograman tingkat menengah (midle level language)
Pada bahasa pemrograman tingkat menengah, penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari. Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti. Yang tergolong ke dalam bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih terstruktur dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C, C + +, ADA, Java, dab lain sebagainya.
Program
aplikasi
Program aplikasi merupakan software yang mempunyai fungsi khusus sesuai
dengan tujuan pembuatnya. Program aplikasi merupakan software yang banyak
digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas tertentu, seperti untuk membuat
surat, mendengarkan musik, menonton VCD, menghitung sejumlah angka, dan masih
banyak lagi.
Berdasarkan fungsinya, program aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah program aplikasi pengolah kata, pengolah angka, pengolah grafis, pembuat presentasi, dan multimedia.
Sebelum kalian dapat menjalankan suatu program aplikasi, kamu harus menginstall programaplikasi tersebut ke komputermu. Setelah itu, barulah kamu dapat menggunakan program aplikasi tersebut
Berdasarkan fungsinya, program aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah program aplikasi pengolah kata, pengolah angka, pengolah grafis, pembuat presentasi, dan multimedia.
Sebelum kalian dapat menjalankan suatu program aplikasi, kamu harus menginstall programaplikasi tersebut ke komputermu. Setelah itu, barulah kamu dapat menggunakan program aplikasi tersebut
Manusia
Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini
meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang
menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan,
pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang
berkepentingan. Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang
yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya system
analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi
lainnya(Mulyanto, 2009).
Operator
Operator, dalam hal ini operator komputer, mempunyai tugas menggoperasikan
komputer dan peralatan pendukung. Ia bertugas menghidupkan peralatan-peralatan
komputer, memuat pita (tape), meletakkan
kertas pada printer, dan tugas-tugas semacam itu. Adagup operator yang
mempunyai tugas dalam pemasukan data biasa disebtre sebagai operator entri
data (data entry operator).
Analis
Sistem (System Analyst)
Analis sistem mempunyai tugas sebagai antarmuka antara pemakai informasi
dengan sistem informasi. Dialah yang bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan
pemakai menjadi sebuah rancangan basis data dan aplikasi.
Pemrogram
Aplikasi (Application Programmer)
Pemrogram aplikasi mempunyai tugas membuat suatu aplikasi (program
komputer) yang dipakai dalam sistem informasi. Aplikasi yang dibuat didasarkan
spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.
Analis
Pemrogram (Analist/Programer)
Analis pemrogram atau biasa juga ditulis Analis/Pemrogram adalah suatu
posisi dalam bagian PDE yang bertugas sebagai pemrogram dan sekaligus analis
sistem. Posisi seperti ini banyak dijumpai di Indonesia. Dengan alasan bagian
komputer masih kecil dan demi penghematan biaya, seorang analis sekaligus
merangkap sebagai pemrogram.
Administrator
Basis Data (Database Administrator / DBA)
Administrator basis data atau biasa disebut DBA bertanggung jawab terhadap
struktur data dalam basis data yang
digunakan dalam organisasi. Dialah yang berperan dalam mendefinisikan standar
data.
Teknisi
Komunikasi Data atau Spesialis Komunikasi Data
Teknisi komunikasi data bertanggung jawab terhadap masal komunikasi data
dan jaringan komputer. Dialah yang berperan membuat dua komputer tetap dapat
bertukar data.
Teknisi
perawatan system
Teknisi perawatan sistem bertanggung jawab terhadap kelangsung operasi
perangkat keras. Jika terjadi kerusakan seperti pada printer atau monitor,
dialah yang akan segera melakukan penggantian atau pereparasian. Seringkali
teknisi ini disebut sebagai “hardware engineer”.
Webmaster
Webmaster adalah personil yang bertanggung jawab terhadap isi halaman Web
yang dimiliki oleh organisasi.
Auditor
PDE (EDP Auditor)
Kadangkala suatu organisasi memiliki atau menggunakan perso yang disebut
auditor PDE. Personil ini mempunyai tanggung jawab memastikan bahwa sistem
informasi yang berbasis komputer memenuhi azas-azas akuntansi dan pengauditan
sehingga keamanan dan dalam sistem terjamin.
Basis
Data
Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer
untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang
digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem
manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data
dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya
semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini
mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya
sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan
kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur
dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema.
Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di
antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau
memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model
data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut
istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar
tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain
seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih
eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling
berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen
basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak
administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti
tersebut.
Lingkungan
basis data
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data
untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses
data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi
seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha
membuat data baru. Masih dalam lingkungan basis data, pengguna tertentu tidak
diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis. (Koh, 2005, dalam
Janner Simarmata & Imam Paryudi 2006: 33).
Jaringan
Komputer
Pengertian
jaringan komputer
Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa
perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi
dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer yang satu dengan
komputer yang lain.
Manfaat
jaringan komputer
Berbagi sumber daya / pertukaran data
Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi
Membantu akses informasi
Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date
Jenis-jenis
jaringan komputer berdasarkan jangkauan
LAN (
Local Area Network)
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di ruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di ruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.
MAN
(Metropolitan Area Network)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar.
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar.
WAN
(Wide Area Network)
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.
Jenis-jenis
jaringan komputer berdasarkan fungsinya
Client
– Server
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.
Peer-to-Peer
Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau menjadi client secara bersamaan.
Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau menjadi client secara bersamaan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi
Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Tree
Topologi Mesh
Topologi Linier
Jenis-jenis
jaringan komputer berdasarkan media transmisi
Jaringan berkabel ( Wired Network)
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam jaringan
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam jaringan
Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.
C. Peranan Sistem Informasi bagi pihak
Manajemen
A. Pengertian
Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di
dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang
sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik.Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus
diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus
disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini
dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem
informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya
terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen
sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk
membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung
perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum
dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Konsep Dasar Informasi, terdapat beberapa definisi, antara
lain :
1. Data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata
atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu
keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai
rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help
choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals
(the choice is called business decision making)
B. Fungsi
/ Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem
informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan
memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
baru.
7. Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan
sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan
menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan
sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan
rekening koran dan transaksi yang terjadi
C. Peranan
Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen
Informasi adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan
untuk kelangsungan perkembangannya. Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan
informasi atau bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan
perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga
dalam mengambil keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan
pesaingnya.Pada sebuah perusahaan juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan
yang bisa menunjang bisnisnya, misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang
harus diolah setiap harinya, daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan
pembelian atas perkiraan yang harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan
mengolah data-data yang diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan
manusia dalam bekerja untuk mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem
informasi akan lebih mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan
menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data,
namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan
fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan.
Dilihat dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
secara umum yang dikenal oleh orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka
menurut O'Brein (2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional
perusahaan ada tiga, antara lain :
1. Menunjang kegiatan
bisnis operasional
2. Menunjang manajemen
dalam mengambil keputusan
3. Menunjang keungulan
srtategi kompetitif organisasi/perusahaan
· Menunjang Kegiatan
Bisnis Operasional
Peranan SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional
dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain :
a) Transaction Processing
System (TPS)
Dalam proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual
untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan memproses data hasil dari
transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi produk
untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh :
ü Pembuatan pernyataan konsumen
ü Cek gaji karyawan
ü Kuintasi penjualan
ü Order pembelian
ü Formulir pajak
ü Rekening keuangan
b) Process Control System
(PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang
mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal
ini melibatkan process control system (PCS) yang keputusannya
mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby lines dari
pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.
c) Office Automation
System (OAS)
Tugas dari proses OAS adalah :
- Mengumpulkan
data dan informasi
- Memproses
data dan informasi
- Mengirim
data dan informasi
Data dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk
komunikasi kantor elektronik. Contohnya :
- Word
processing dari Office Automation
(OA)
- Surat
Elektronik
- Teleconferencing
· Menunjang Manajemen
Dalam Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem
informasi manajemen akan dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe
dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, antara lain :
1) Laporan spesifikasi
dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting
system (sistem pelaporan informasi)
Contoh :
Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau tahunan
2) Dukungan ad hoc dan
interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision
support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh :
opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience”
3) Informasi kritikal
untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system (sistem
informasi eksekutif)
Contoh :
Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian prodi baru di universitas
4) Nasehat pakar untuk
pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert system
(sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem informasi
berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh :
Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau bahkan
perbaikan system di perusahaan
5) Dukungan langsung dan
terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh
end user computing System
Contoh :
pengambilan data dari database oleh end user untuk patokan pengambilan
keputusan.
6) Aplikasi operasional
dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business
function information System
Contoh :
pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan software aplikasi.
7) Produk dan layanan
jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh
strategic information System
Contoh :
Membuat strategi pengembangan produk dan jasa
· Menunjang Keunggulan
Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk
memberikan keunggulan perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan
memperhatikan faktor biaya, mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah
yang akan menjadi pusat untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi
informasi. Dan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan
bisnis, maka akan membawa perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar
dan meraih keuntungan usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan
membangun strategi kompetitif , antara lain :
1. Persaingan dari para
pesaing yang berada di industri yang sama
2. Ancaman dari
perusahaan baru
3. Ancaman dari produk
pengganti
4. Kekuatan tawar-menawar
dari konsumen
5. Kekuatan tawar-menawar
dari pemasok
Ada juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun
untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain :
o Cost leadership (keunggulan biaya) :
menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah
Contoh :
menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
o Product differentiation (perbedaan
produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda
dengan pesaing
Contoh :
dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual
di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang
tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan
(kaki lima).
o Innvation (menemukan cara baru untuk
menjalankan usaha) : yang termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan
produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh :
pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang
lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum
pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.
Salah satu contoh dalam peranan stategi kompetitif adalah
dalam sebuah perusahaan yang ingin mengubah seluruh datanya menjadi basisdata
dengan alat penghubung standar (seperti web browser) sehingga memungkinkan
informasi dapat dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannya. Basisdata yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
web browser mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Dan tentunya dengan strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat
meningkatkan mutu usaha kerja perusahaan tersebut.
.
BAB II TINJAUAN
UMUM PENGEMBANGAN SISTEM
2.1. Definisi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems development) dapat
berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem
yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistemyang telah ada. Sistem
yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,
yaitu sebagai berikut ini:
1. Adanya
permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2. Ketidakberesan dalam
sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan.
3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang
menyebabkan tidak amannya harta kekayaanperusahaan dan kebenaran dari data
menjadi kurang terjamin.
4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja
yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
5. Tidak efisiennya
operasi.
6. Tidak ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7. Pertumbuhan
organisasi.
Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan
komponen-komponenmesin, dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk
mendukung kebutuhan informasi atau bisnis pada sebuah organisasi dan para
pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket program perangkat lunak
aplikasi tetapi harus terlebih dahulu dikostumisasi.
2. Alasan Pengembangan Sistem
- Adanya masalah yang timbul dari sistem yang
lama
- Untuk meraih kesempatan –
kesempatan dalam berbagai hal
- Adanya instuksi dari pimpinan atau
adanya peraturan dari pemerintah
3. Prinsip dalam Pengembangan Sistem
- Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar maka
setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternative yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam
proses pengembangan sistem
- Proses pengembangan sistem tidak harus urut
- Jangan takut membatalkan proyek
- Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam
pengembangan sistem
4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
5. Metodologi Pengembangan Sistem
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu
metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan
sistem informasi (O’Brien, 2001). Metodologi ini mencakup sejumlah fase
atau tahapan.
Menurut Roger S. Pressman, terdapat beragam model proses
pengembangan perangkat lunak, diantaranya
Model ini pertama kali dikemukakan oleh Royce. Model
ini sering disebut model klasik atau waterfall. Model ini
menyarankan pendekatan pengembangan secara sekuen dan sistematik untuk
pengembangan perangkat lunak. Model ini merupakan model yang
tertua. Model ini terdiri atas beberapa tahap yaitu: rekayasa dan
pemodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan perangkat lunak, desain,
generasi kode, pengujian dan pemeliharaan.
Model Prototipe (Prototype Paradigma) dimulai dengan
pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif
keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang
diketahui, dan area garis besar di mana definisi lebih jauh merupakan keharusan
kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada
konstruksi sebuah prototipe yang kemudian dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan
dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak.
- Rapid
Application Development (RAD) Model
RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak
sekuensial linier yangn menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek. Model RAD merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi”
dari linear sequential model dimana pengembangan yang cepat dapat
diperoleh dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
6. Pendekatan dalam Pengembangan Sistem
A. Dipandang dari metodologi yang digunakan :
a. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya adalah :
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
5. Masalah dalam penerapan sistem
b. Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
B. Dipandang dari sasaran yang dicapai :
a) Pendekatan Sepotong (piecerneal approach )
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b) Pendekatan Sistem (systems approach )
Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
C. Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) .
b. Pendekatan Atas Turun
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi , lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
D. Dipandang dari cara mengembangkannya :
a. Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yg mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik )
b. Pendekatan Moduler
Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur )
E. Dipandang dari teknologi yg digunakan :
a. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
b. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.
a. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya adalah :
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
5. Masalah dalam penerapan sistem
b. Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
B. Dipandang dari sasaran yang dicapai :
a) Pendekatan Sepotong (piecerneal approach )
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b) Pendekatan Sistem (systems approach )
Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
C. Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) .
b. Pendekatan Atas Turun
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi , lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
D. Dipandang dari cara mengembangkannya :
a. Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yg mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik )
b. Pendekatan Moduler
Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur )
E. Dipandang dari teknologi yg digunakan :
a. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
b. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.
7. Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem
Dapat berupa :
1. Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
• Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
• Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
• Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
• Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
• Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
• Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
• Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
Mengatasinya digunakan :
• SDLC
• Prototipe
• Perangkat Pemodelan
• Teknik Manajemen Proyek
• CASE
• JAD
2.2. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Informasi
Terlepas dari perbedaan karakteristik yang melatarbelakangi
ketiga jenis pengembangan tersebut, secara garis besar ada enam tahap yang
biasa dijadikan sebagal batu pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas
pengembangan tersebut, yaitu: perencanaan, analisis, desain, konstruksi,
implementasi, dan pascaimplementasi seperti digambarkan pada diagram di bawah
ini.
Secara umum tahapan informasi sbb:
1. Survei sistem / preliminary
2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Pembuatan Sistem
5. Implementasi Sistem
6. Pemeliharaan Sistem
1. Survei Sistem (Preliminary)
1.1 Identifikasi permasalahan, peluang atau arahan
Investigasi awal untuk melihat kebutuhan pengguna. Berikut
ini contoh investigasi awal.
1.2 Definisi Lingkup Kerja
Untuk mengetahui ruang lingkup aplikasi yang akan
dikembangkan beserta rencana tahapan pengembangan (mulai dari nol atau
prototype)
1.3 Penyusunan Proposal
Proposal yang disusun mencakup gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan, rincian biaya, aplikasi yang akan dikembangkan, analisis keuntungan dan metodologi yang akan dipakai
Proposal dinilai oleh klien dalam hal:
Kelayakan operasional: apakah secara operasional, sistem yang diusulkan dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia, metode training yang ditawarkan, layanan purna jual/pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas sistem usulan
Kelayakan teknis: apakah hardware, software yang diusulkan tersedia, jadwal pelaksanaan proyek fisibel, dab bagaimana dengan sistem keamanan data
Kelayakan ekonomis: menyangkut biaya pembuatan, implementasi, dan keuntungan/benefit yang diperoleh
2. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen penyusunnya dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainnya untuk suatu tujuan tertentu.
Desain sistem (sintesis sistem) adalah kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali komponen-komponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan telah terbentuk perbaikan sistem.
Analisis sistem dapat diartikan juga sebagai proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan/aturan yang ada (business rules), masalah dan mencari solusinya (business problems & solutions), business tools dan berbagai rencana perusahaan (business plans)
Pendekatan analisis sistem biasanya include dalam metodologi pengembangan sistem, misal pendekatan Structured Analysis Design, Information Engineering, Object-Oriented Analysis, Accelerated Analysis, Requirements Discovery, Business Process Reengineering, FAST, dll
Alasan perlunya analisis sistem
• Sebagai Problem solving, yakni mengasumsikan sistem lama tidak berfungsi sesuai kebutuhan dan memerlukan perbaikan untuk dapat digunakan secara baik
• Kebutuhan baru dalam organisasi, sehingga perlu dilakukan modifikasi sistem
• Teknologi baru
• Keinginan meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan
Aktifitas dalam analisis sistem hendaknya dapat menjawab pertanyaan umum berikut:
• Sistem baru apa yang akan dibangun?
• Sistem apakah yang akan dimodifikasi atau ditambahkan pada sistem lama
Sebelum melakukan analisis sistem, hendaknya susun rencana ttg:
Batasan analisis, fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis, sumber dimana fakta dapat diperoleh, tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis, proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis, dan jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta analisis sistem:
Proposal yang disusun mencakup gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan, rincian biaya, aplikasi yang akan dikembangkan, analisis keuntungan dan metodologi yang akan dipakai
Proposal dinilai oleh klien dalam hal:
Kelayakan operasional: apakah secara operasional, sistem yang diusulkan dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia, metode training yang ditawarkan, layanan purna jual/pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas sistem usulan
Kelayakan teknis: apakah hardware, software yang diusulkan tersedia, jadwal pelaksanaan proyek fisibel, dab bagaimana dengan sistem keamanan data
Kelayakan ekonomis: menyangkut biaya pembuatan, implementasi, dan keuntungan/benefit yang diperoleh
2. Analisis Sistem
Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen penyusunnya dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainnya untuk suatu tujuan tertentu.
Desain sistem (sintesis sistem) adalah kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali komponen-komponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan telah terbentuk perbaikan sistem.
Analisis sistem dapat diartikan juga sebagai proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan/aturan yang ada (business rules), masalah dan mencari solusinya (business problems & solutions), business tools dan berbagai rencana perusahaan (business plans)
Pendekatan analisis sistem biasanya include dalam metodologi pengembangan sistem, misal pendekatan Structured Analysis Design, Information Engineering, Object-Oriented Analysis, Accelerated Analysis, Requirements Discovery, Business Process Reengineering, FAST, dll
Alasan perlunya analisis sistem
• Sebagai Problem solving, yakni mengasumsikan sistem lama tidak berfungsi sesuai kebutuhan dan memerlukan perbaikan untuk dapat digunakan secara baik
• Kebutuhan baru dalam organisasi, sehingga perlu dilakukan modifikasi sistem
• Teknologi baru
• Keinginan meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan
Aktifitas dalam analisis sistem hendaknya dapat menjawab pertanyaan umum berikut:
• Sistem baru apa yang akan dibangun?
• Sistem apakah yang akan dimodifikasi atau ditambahkan pada sistem lama
Sebelum melakukan analisis sistem, hendaknya susun rencana ttg:
Batasan analisis, fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis, sumber dimana fakta dapat diperoleh, tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis, proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis, dan jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta analisis sistem:
- Sistem
yang ada.
- Sumber
internal lain: orang, dokumen, hubungan antar orangorganisasi atau
fungsi yang ada
- Sumber
eksternal: Interface dengan sistem luar, seminar, vendor, jurnal,
textbook, dll
Aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis sistem:
1. Business users
2. Analisis Jabatan
3. Proses bisnis (business process),
4. ketentuan/aturan yang ada (business rules),
5. Masalah dan mencari solusinya (business
problems & solutions),
6. Business tools
7. Rencana perusahaan (business plans)
3. Desain Sistem
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what ?
Desain sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan how ?
Desain berkonsentrasi pada bagaimana sistem dibangun untuk
memenuhi kebutuhan pada fase analisis
Manfaat desain sistem adalah memberikan gambaran rancang
bangun (blue print) yang lengkap, sebagai penuntun (guideline) bagi programmer
dalam membuat aplikasi
Sistem informasi yang terkomputerisasi setidaknya terdiri
dari:
Hardware: terdiri dari komponen input, proses, output, dan
jaringan
• Software: terdiri dari sistem operasi, utilitas, dan
aplikasi
• Data: mencakup struktur data, keamanan dan integritas data
• Prosedur: seperti dokumentasi, prosedur sistem, buku
petunjuk operasional dan teknis
• Manusia: pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem
informasi
Beberapa hal yang dilakukan dalam desain sistem adalah:
1. Pemodelan sistem
2. Desain Basis data
3. Desain Aplikasi
4. Desain Perangkat Keras/Jaringan
5. Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna
4. Pembuatan Sistem
Buatlah aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat
Selain aplikasi, buatlah juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat
melakukan training pada saat implementasi.
Lakukan testing aplikasi, diantaranya:
* Testing performa
* Testing program logic / sintaks
* Testing implementasi bisnis rules
* Testing faktor manusia
* Testing bisnis proses / prosedur
* Testing efisiensi input
* Testing ouput
5. Implementasi Sistem
Sebelum implementasi, lakukanlah persiapan secara matang
mengenai perangkat keras, perangkat lunak, ruangan dan fasilitas pendukung
lainnya.
Beberapa hal yang juga penting diperhatikan dalam
implementasi sistem adalah:
1. Konversi
Biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem
baru, apalagi jika sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi
2. Pelatihan
Lakukan pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang
menggunakan. Jangan lupa lakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam sistem namun tidak menggunakan aplikasi sistem secara langsung.
3. Testing Penerimaan
Lakukan testing selama periode tertentu sebagai proses
belajar.
6. Pemeliharaan Sistem
Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang
diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran,
dan
penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.
Beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Pemantauan pengoperasian
Libatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada
waktuwaktu tertentu mengenai bagaimana pihak-pihak pengguna mengoperasikan
sistem yang dibuat.
2. Antisipasi gangguan kecil (bug)
Biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang
baru dikembangkan.
3. Lakukan penyempurnaan
4. Antisipasi faktor-faktor luar
Virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem diakses oleh
pihak luar
3.3. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
1. Langkah-langkah Pengembangan Sistem Informasi
1) PerencanaanPerencanaan adalah membuat semua rencana yang
berkaitan dengan proyek sistem informasi. Dalam perencanaan, hampir semua
pihak yang terlibat dalamproyek sistem informasi harus diikutsertakan, mulai
manajer proyek (ProjectManager) , user, calon pengguna sistem informasi,
Busines Process Analyst ,Sistem Analyst, Programmer sampai Tester.Ada
point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun
sisteminformasi
:a. Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi
yangakan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan
berjalandengan sistem baru dan bagaimana
pengaruhnya.b. Budget, yaitu membuat alokasi dan
pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan
biaya lemburc. Sumber daya, yaitu membuat
alokasi sumber daya yang akan dipakai dalamproyek,
misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumberdaya yang
lain.d. Cakupan (Scope) ,
yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem
informasiyang akan dibangun.e. Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi
waktu untuk keseluruhan proyek,setiap langkah, setiap tim, dan
masing-masing aktifitas, mulai perencanaansampai saat sistem informasi go
live.2. AnalisaAnalisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang
berjalan danmengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai
standar tertentu. Analisadilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA)
yang berpengalaman dan/ataumemahami workflow sistem manajemen di area yang
sedang dianalisa.Analisa biasanya dilakukan dengan beberapa cara :a. Ikut
terlibat, BPA ikut terlibat langsung dan mengamati workflow yang sedangdijalankan.b. Wawancara, BPA
melakukan wawancara kepada user yang menjalankanworkflow dalam
sistem manajemen.
3. DesainDesain adalah langkah yang sangat penting dalam
siklus SDLC karena langkah inimenentukan fondasi sistem informasi. kesalahan
dalam desain dapat menimbulkanhambatan bahkan kegagalan proyek.Ada 2 jenis
desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan
desainpemrograman.a. Desain Proses BisnisSeperti halnya analisa,
desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akanmendesain kembali semua
workflow agar menjadi lebih efisien danmengintegrasikannya satu sama
lain menjadi satu kesatuan.Contoh desain proses bisnis adalah Order to
Cash, yaitu mendesain bagaimanaworkflow dari proses penerimaan order
reparasi/service mobil, proses pembagiankerja di tim mekanik hingga proses saat
pelanggan melakukan pembayaran dikasir.b. Desain PemrogramanDesain pemrograman
dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desainyang diperlukan untuk
pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telahdibuat oleh BPA.
desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code.
Desain pemrograman meliputi :1). Desain database, Mendesain database
merupakan tantangan terbesar dalammembangun sistem informasi, yaitu bagaimana
menyimpan data danbagaimana mendapatkan kembali dengan mudah. tidak sembarangan
orangyang mendesain database harus paham, Database Management System(DBMS) ,
relasi database bagaimana membagi database ke beberapa tabelyang saling
berkaitan, Normalisasi database agar database yang dibangundalam bentuk
normal.dsb.2). Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain
user-friendly ,mudah dipahami, mudah digunakan, navigasi nya
jelas. pemilihan warna jugaberpengaruh pada nyamannya user menggunakan
sistem informasi.3). Desain Diagram Proses, yaitu flowchart
yang menggambarkan algoritma danlogika suatu program.4). Desain
Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sisteminformasi,
bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb.
4. PengembanganPekerjaan yang dilakukan di tahap
pengembangan (development) adalahpemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan
menulis program komputer denganbahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan
logika tertentu. orangnya disebutProgrammer.Dalam menulis program, programmer
akan berpedoman pada desain yang dibuatoleh System Analyst, misalnya desain
database, screen layout, report layout dandesain diagram proses. Beberapa hal
yang harus diperhatikan oleh programmeradalah :a. Buatlah program flow sesederhana
mungkn, demikian pula flow logic nya.Hindari trik-trik pemrograman yang tidak
perlu. Hal ini paling sering dilakukanprogrammer pemula. sebuah program
dikatakan baik bila dapat berfungsi sesuaidengan yang diharapkan dan program
flow atau flow logicnya dapat denganmudah dimengerti oleh programmer lainnya
dan tidak diukur dari berapa jumlahbaris source-code nya.b. Hindari penggunaan
hard code dalam program, yaitu memasukkan kode-kodetertentu yang bersifat
absolut sehingga ketika sistem informasi akandiimplementasikan ke anak
perusahaan lain, sistem tersebut menjadi tidak bisadigunakan.c. Buatlah
dokumentasi untuk setiap program yang terdiri atas dokumentasi dalamsource code
program dan berupa keterangan tentang flow logic program.d. Buatlah
standarisasi untuk program, misalnya nama program dan gaya
penulisanprogram.e. Buatlah library yang berisi kumpulan source code
, baik function, include,subroutine dan lain-lain yang dapat dipakai
ulang.f. Biasakan meletekkan source code di flow logic yang sesuai,
misalnya perintahuntuk mencari data diletakkan di flow logic data
retrieval.g. Jangan mulai menulis program sebelum program flow dan seluruh
flow logic-nyadimengerti5. TestingTesting adalah proses yang dibuat sedemikian
rupa untuk mengidentifikasiketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan
hasil yang diharapkan.ketidaksesuaian tersebut dapat berupa penyimpangan dari
yang seharusnya.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengdertian
analisis perancangan sisitem dan teknik pengumpulan data
Di postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang
pengenalan analisis sistem, kali ini kita akan membahas tahapan dalam analisa
sistem. Yang pertama kali dilakukan saat menganalisa suatu sistem adalah
mengidentifikasi masaah yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan memahami
kinerja sistem yang telah ada tersebut. Lalu dilanjutkan dengan melakukan analisa
dan membuatlaporan hasil analisa.
Dalam proses analisa, terdapat beberapa teknik yang dapat
dilakukan untuk mengumpulkan data. Berikut beberapa teknik tersebut:
TEKNIK WAWANCARA
Teknik ini mungkin yang paling banyak dipakai karena sangat
mudah, caranya yaitu:
- Buatlah
jadwal wawancara
- Buatlah
panduan wawancara
- Gunakan
pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami
- Menggali
kelebihan dan kekurangan sistem yang telah berjalan sebelumnya
- Menggali
bagian-bagian tertentu yang dirasa penting
- Mencatat
hasil wawancara
Keunggulan dari teknik wawancara adalah:
- Mudah
- Bisa
langsung menanyakan ke narasumber
- Dapat
menggali kebutuhan user secara lebih leluasa
- User
dapat mengungkapkan kebutuhannya secara leluasa.
Sedangkan kelemahan dari teknik wawancara yaitu:
- Narasumber
kurang dapat mengungkapkan kebutuhannya.
- Pertanyaan
bisa menjadi tidak terarah, terlalu fokus pada hal-hal tertentu dan
mengabaikan bagian lain.
TEKNIK OBSERVASI
Berikut beberapa petunjuk dalam melakukan observasi:
- Tentukan
hal apa saja yang akan dilakukan observasi
- Meminta
ijin
- Berusaha
seminimal mungkin untuk tidak mengganggu kegitan orang lain
- Cobalah
untuk bertanya, jangan membuat asumsi sendiri.
Keuntungan dari teknik observasi adalah:
- Analis
dapat melihat langsung bagaimana sistem berjalan
- Mampu
menghasilkan gambaran yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lainnya
Sedangkan kelemahannya yaitu:
- Membutuhkan
waktu cukup lama
- Orang
yang sedang diamati biasanya perilakunya berbeda
- Dapat
mengganggu pekerjaan orang-orang pad bagian yang sedang diamati
TEKNIK KUISIONER
Cara yang dapat dilakukan dengan teknik kuisioner agar dapat
menghasilkan data yang baik adalah:
- Hindari
pertanyaan isian, lebih baik pilihan ganda
- Buatlah
pertanyaan yang tidak terlalu banyak
- Buatlah
pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
Keuntungan dari teknik ini adalah hasil yang lebih obyektif
dan hanya membutuhkan waktu yang singkat, karena kuisioner dapat dilakukan
kepada banyak orang sekaligus. Sedangkan kelemahannya biasanya responden
cenderung malas untuk mengisi. Selain itu, pembuatan soal yang singkat, padat,
jelas dan mudah dipahamibukan merupakan perkara yang mudah.
3.1
Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang
timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan
dan juga pengembangan.
Lalu orang yang atau kelompok yang melakukan perbaikan atau
perancangan suatu sistem dinamakan dengan sistem analis. Sistem analis adalah
orang atau kelompok yang melaksanakan pengembangan sistem. Sistem analis
menekuni permasalah ataupun kebutuhan pada suatu sistem dan sistem analis juga
merupakan orang yang bertanggung jawab atas terjadinya proses analisa ataupun
perancangan pada sistem informasi.
Funsi Sistem Analisis
- Bisa
mengidentifikasikan masalah-masalah dari user atau pemakai.
- Dapat
menentukan secara akurat mengenai tujuan yang harus didapatkan agar bisa
memenuhi kebutuhan pengguna.
- Bisa
memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada sistem.
- Bisa
merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai dengan apa yang
dikehendaki penggunanya.
Tanggung Jawab Sistem Analis
- Pengambilan
data yang efektif dari sumbernya
- Aliran
data pada sistem
- Pemprosesan
dan penyimpanan data
- Aliran
dari informasi yang berguna kembali pada proses maupun pemakainya.
Tugas Umum dan Teknis Dari Sistem Analis
- Menghimpun
dan menganalisa dokumen atau file yang berhubungan dengan sistem yang
sedang berjalan.
- Menyusun
dan menyampaikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan pada
pengguna.
- Mendesain
sebuah sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk
penerapannya pada komputer.
- Melakukan
analisa, menyusun anggaran ataupun keuntungan yang diperoleh pada sistem
yang baru.
- Mengawasi
berbagai macam aktivitas yang terjadi pada sistem yang baru dibuat.
Tugas Teknis dari Sistem Analis
- Mempersiapkan
gambaran kerja di dalam sistem yang baru.
- Melaksanakan
penyusunan prosedur untuk pengawasan kerja.
- Melaksanakan
penyusunan Data Flow Diagram (DFD), Structured Analysis and Design
Technique (SADT) dan FlowChart untuk melaksanakan perancangan pada sistem
yang baru dengan lebih mendetail.
- Melaksanakan
perancangan pola penagawan pada data yang bersifat sangat pentig.
- Melaksanakan
penyusunan terhadap dokumen dan juga berbagai file agar bisa dipakai pada
komputer supaya sistem yang baru dibuat bisa berjalan dengan efektif dan
lancar.
- Melaksanakan
perancangan pada bentuk input maupun outputnya agar lebih mudah dibaca dan
dipahami oleh pengguna.
- Melaksanakan
penyusunan dokumentasi yang ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan
oleh sistem analis dalam merancang suatu sistem yang baru.
Langkah Kerja Dari Sistem Analis
- Melakukan
identifikasi permasalahan yang ada pada sistem
- Melakukan
studi kelayakan dan juga memahi kinerja dari sistem yang ada
- Melakukan
analisa dan juga perancangan sistem
- Melakukan
penerapan sistem
- Melakukan
evaluasi dan pemeliharaan sistem
Pribadi Dari Sistem Analis
- Bisa
bekerjasama dengan suatu tim
- Bisa
berkomunikasi dengan baik
- Selalu
bersikap sopan dan santun
- Menghargai
pendapat teman yang ada dalam tim
- Mempunyai
sikap yang tegas
- Memiliki
kreativitas dan invoasi yang tinggi, dan lain-lain
Demikianlah penjelasan yang singkat tentang pengertian
analis sistem,semoga artikel ini dapat
3.2. Langkah – Langkah
Analisis Sistem
Menurut Jogianto HM, (Analisis dan disain
Sistem Informasi, 2001) langkah-langkah dalam tahap analisis sistem hampir sama
dengan yang akan dilakukan dalam mengidentifikasikan proyek-proyek sistem yang
akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak dalam
ruang lingkup tugasnya. Di analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh
analisis sistem adalah penelitian terinci, sedangkan di perencanaan sistem
sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Di dalam tahap analisis sistem terdapat
langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem , sebagai
berikut:
a) Mengidentifikasi masalah (Indentify) Identifikasi masalah
merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan
masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin
dipecahkan. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
- Mengindentifikasikan
penyebab masalah Seringkali organisasi menyadari masalah yang tejadi
setelah sesuatu berjalan dengan tidak benar. Permasalahan tidak akan
muncul dengan sendirinya dan mestinya ada sesuatu penyebab yang
menimbulkannya.
- Mengidentifikasikan
titik keputusan Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi,
selanjutnya juga harus diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah
tersebut. Maka selanjutnya perlu diidentifikasi lebih lanjut titik
keputusan yang menyebabkansuatu proses menjadi tidak sempurna. Titik
keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi.
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan
dokumen sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart atau form flowchart)
bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
- Mengidentifikasikan
personil-personil kunci Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah
dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang
perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung
maupun yang tidak langsung dapatmenyebabkan terjadinya masalah tersebut.
Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu
pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen deskripsi
jabatan (job description).
b) Memahami kerja sistem yang ada (Understand) Langkah ini
dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada
beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan
penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan
pengambilan sampel.
c) Menganalisis sistem (Analyze) Langkah ini dilakukan
berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem
akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan
kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
d) Membuat laporan (Report) Laporan hasil analisis
diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen.
Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan
mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem
yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini
kepada manajemen adalah: – Analisis telah dilakukan, – Meluruskan kesalah
pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak
sesuai menurut manajemen, – Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen,
dan – Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.
3.3.1. Interviw
Interviw adalah merupakan pertemuan antara dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara
juga merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi
langsung antara peneliti dan responden.
Menurut (Moleong, 2005 : 186) wawancara mendalam merupakan
proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah
dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dalam hal ini metode
wawancara mendalam yang dilakukan dengan adanya daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
Wawancara merupakan bagian dari metode kualitatif. Dalam
metode kualitatif ini ada dikenal dengan teknik wawancara-mendalam (In-depth
Interview). Pengertian wawancara-mendalam (In-depth Interview)
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang
diwawncarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama
(Sutopo 2006: 72). Ciri khusus/Kekhasan dari wawancara-mendalam ini adalah keterlibatannya
dalam kehidupan responden/informan.
Dalam wawancara-mendalam melakukan penggalian secara
mendalam terhadap satu topik yang telah ditentukan (berdasarkan tujuan dan
maksud diadakan wawancara tersebut) dengan menggunakan pertanyaan terbuka.
Penggalian yang dilakukan untuk mengetahui pendapat mereka berdasarkan
perspective responden dalam memandang sebuah permasalahan. Teknik wawancara ini
dilakukan oleh seorang pewawancara dengan mewawancarai satu orang secara tatap
muka (face to face).
Kegunaan atau manfaat dilakukannya wawancara-mendalam adalah
:
- Topik/pembahasan
masalah yang ditanyakan bisa bersifat kompleks atau sangat sensitif
- Dapat
menggali informasi yang lengkap dan mendalam mengenai sikap, pengetahuan,
pandangan responden mengenai masalah
- Responden
tersebar à maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan kesempatan untuk
diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan maksud diadakan penelitian
tersebut
- Responden
dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tanpa adanya
tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam mengeluarkan pendapatnya
- Alur
pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman (guide) atau tanpa
menggunakan pedoman. Jika menggunakan pedoman (guide), alur pertanyaan
yang telah dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan
Sedangkan kelemahan dari wawancara-mendalam ini adalah
adanya keterikatan emosi antara ke duanya (pewawancara dan orang yang
diwawancarai), untuk itu diperlukan kerjasam yang baik antara pewawancara dan
yang diwawancarainya.
Materi dalam wawancara-mendalam tergantung dari tujuan dan
maksud diadakannya wawancara tersebut. Agar hasil dari wawancara tersebut
sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan keterampilan dari seorang
pewawancaranya agar nara sumbernya (responden) dapat memberikan jawaban yang
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Beberapa teknik dalam wawancara agar
berjalan dengan baik, adalah:
a. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
- Adakan
pembicaraan pemanasan: dengan menanyakan biodata responden (nama, alamat,
hobi dll), namun waktunya jangan terlalu lama (±5 menit)
- Kemukakan
tujuan diadakannya penelitian, dengan maksud agar responden memahami
pembahasan topik yang akan ditanyakan dan supaya lebih transparan kepada
responden (adanya kejujuran).
- Timbulkan
suasana bebas: maksudnya responden boleh melakukan aktifitas yang lain
ketika sesi wawancara ini berlangsung sehingga memberikan rasa “nyaman”
bagi responden (tidak adanya tekanan), misalnya responden boleh merokok,
minum kopi/teh, makan dan lain-lain
- Timbulkan
perasaan bahwa ia (responden) adalah orang yang penting, kerjasama dan
bantuannya sangat diperlukan: bahwa pendapat yang responden berikan akan
dijaga kerahasiannya dan tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam
wawancara ini. Semua pendapat yang responden kemukakan sangat penting
untuk pelaksanaan penelitian ini.
b. Mengadakan probing
Probes adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam, hal ini dilakukan karena :
– Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
– Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap
– Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran
Probes adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam, hal ini dilakukan karena :
– Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
– Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap
– Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran
c. Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban
tertentu kepada responden yang akhirnya nanti apa yang dikemukakan (pendapat)
responden bukan merupakan pendapat dari responden itu sendiri
d. Intonasi suara
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll)
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll)
e. Kecepatan berbicara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara
f. Sensitifitas pertanyaan
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga membuat responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga membuat responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut
g. Kontak mata
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara tersebut
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara tersebut
h. Kepekaan nonverbal
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan oleh responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukan oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima tidak lengkap
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan oleh responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukan oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima tidak lengkap
i. Waktu
Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan, lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara-mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang dibahas.
Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan, lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara-mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang dibahas.
Sebelum dilakukan wawancara-mendalam, perlu dibuatkan
pedoman (guide) wawancara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pewawancara
dalam menggali pertanyaan serta menghindari agar pertanyaan tersebut tidak
keluar dari tujuan penelitian. Namun pedoman (guide) wawancara tersebut tidak
bersifat baku à
dapat dikembangkan dengan kondisi pada saat wawancara berlangsung dan tetap
pada koridor tujuan diadakannya penelitian tersebut.
Agar dalam pembuatan report serta analisa wawancara-mendalam
berjalan dengan baik, diperlukan alat dokumentasi untuk menunjang pelaksanaan
wawancara-mendalam tersebut. Alat dokumentasi adalah :
1. Recoder (alat perekam suara)
Hal ini bertujuan untuk memudahkan pewawancara mengingat kembali mengenai wawancara yang telah dilakukan. Sehingga dapat membantu dalam pembuatan report dan analisanya
2. Kamera
Dilakukan untuk kepentingan arsip dan juga untuk mencegah terjadinya pelaksanaan wawancara dengan responden yang sama agar informasi yang diberikan tidak bias
3. Catatan lapangan
Hal ini dilakukan sebagai informasi tambahan (faktor pendukung) dalam melakukan analisa.
1. Recoder (alat perekam suara)
Hal ini bertujuan untuk memudahkan pewawancara mengingat kembali mengenai wawancara yang telah dilakukan. Sehingga dapat membantu dalam pembuatan report dan analisanya
2. Kamera
Dilakukan untuk kepentingan arsip dan juga untuk mencegah terjadinya pelaksanaan wawancara dengan responden yang sama agar informasi yang diberikan tidak bias
3. Catatan lapangan
Hal ini dilakukan sebagai informasi tambahan (faktor pendukung) dalam melakukan analisa.
3.3.2 observasi
Observasi ialah
metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara
sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung”
cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1).Structured or
controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
2).Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).
2).Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).
Pada structured observation, biasanya mengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Adapun pada
unstructurred observation, pada umumnya pengamat belum atau tidak mengetahui
sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek
atau peristiwanya tidak terduga sebelumnya.
Cara-cara
Mencatatkan Observasi
Ada dua cara pokok
tentang mencatatkan observasi itu.
1. Unit-unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan atau ditentukan lebih dulu, dan catatan-catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang telah ditentukan.
2. Kita mengadakan observasi tanpa menentukan lebih dulu aspek-aspek atau kegiatan-kegiatan tingkah laku yang akan diamati. Dengan demikian, menurut cara yang kedua kita dapat memperoleh data yang luas dan bervariasi (banyak macamnya)
Cara yang pertama
biasa dilakukan dalam penyelidikan formal (formal studies), sedangkan cara yang
kedua baik untuk digunakan bagi situasi-situasi informal. Dalam kegiatan
evaluasi proses belajar-mengajar, kedua cara mencatatkan observasi tersebut
diatas sering kali diperlukan dan dilakukan oleh guru-guru di sekolah
kelebihan dan
kelemahan observasi
Menurut (Djumhur
dan Moh. Surya) selain
memiliki kelebihan, observasi juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:
1. Banyak data pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi
yang rahasia
2. Memungkinkan terjadi ketidak-wajaran apabila yang diobservasi
mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi
3. Observasi banyak
tergantung dari faktor yang tidak terkontrol
4. Subjektifitas
observer sukar dihindarkan
Upaya-upaya
mengatasi kelemahan dalam observasi yaitu :
1. Data-data yang
belum terungkap bisa kita resume guna menambah kelengkapan data yang akan kita
gunakan. Setelah data-data yang teresume tersebut sudah selesai kita bisa
meminta bantuan misalnya dari keluarga, teman-temannya, sahabat dekatnya.
2. Sebagai seorang
peneliti harus benar-benar bisa menjaga kerahasiaan dirinya, ini dimungkinkan
jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya jika identitas observer
terbongkar maka pihak yang diteliti merasa tidak nyaman dan akan menghindar
dari penelitian yang dilakukan observer yang nantinya akan menghambat proses
observasi.
3.3.1 KUESiONER
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi
yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan
kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja
yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan penyusunan kuesioner
adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk
diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Yang menjadi dasar
pembatasan menentukan variabel-variabel tersebut adalah harus dapat dimengerti
dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus
teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.
Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda ‘x’ (Arikunto, 1998: 151).
Dalam hal ini, kuesioner untuk konsumen dibagi jadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden.
2. Bagian II berisi pertanyaan mengenai kepentingan dan kepuasan pelanggan. Bentuk pertanyaan adalah tertutup dan responden menentukan pilihan jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan.
Menentukan nilai kepentingan dan kepuasan pelanggan mengenai kualitas jasa pemasaran yang digunakan terdiri dari 5 bagian yaitu 1,2,3,4 dan 5.
Skala penilaian untuk persepsi adalah :
Bentuk kuesioner lain adalah berisi pertanyaan faktor-faktor
peluang dan pertanyaan kritis yang ditujukan kepada karyawan di PT x.
Penyebaran kuesioner yang dilakukan sebelumnya melalui uji validasi konstruk
untuk mengecek apakah variabel-variabelnya sudah layak atau belum.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan)
saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan
berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui
atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin
mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk
tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada
bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan
dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara
pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring
suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus
pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa
mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang
diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan
harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari
responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
- Pertanyaan
Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons
terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis
respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan
dengan benar.
- Pertanyaan
Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup
pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa
untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
- Gunakan
bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
- Bekerja
dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan
kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
- Pertanyaan
harus singkat.
- Jangan
memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa
tingkat bawah.
- Hindari
bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan
–pertanyaan yang menyulitkan.
- Berikan
pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu
merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
- Pastikan
bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum
menggunakannya.
- Gunakan
perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi
responden.
SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau
simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk
mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem
mendesain skala adalah sebagai berikut :
- Untuk
mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
- Agar
respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
- Nominal :
Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal
merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya
untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis
perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 =
Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
- Ordinal
Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya. - Interval
Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap. - Rasio
Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting,
demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka
mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.
1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
- Memberi
ruang kosong secukupnya,
- Menunjuk
pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan
tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap,
untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila
formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung
kebagian lainnya.
- Memberi
ruang yang cukup untuk respons,
- Meminta
responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
- Menggunakan
tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
- Konsisten
dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan Dalam menurutkan pertanyaan perlu
dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing
pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
- Pertanyaan-pertanyaan
mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan
dengan subjek yang dianggap responden penting.
- Item-item
cluster dari isi yang sama.
- Menggunakan
tendensi asosiasi responden.
- Kemukakan
item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.
BAB IV
DESAIN SISTEM
Desain system dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Desain Sistem Secara Umum ( General System Design )
2. Desain Sistem Secara Rinci ( Detailed System design)
B. ARTI DESAIN SISTEM.
Desain Sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan system yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional , persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu system dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurai dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system.
C. TUJUAN DESAIN SISTEM
Desain system mempunyai tujuan utama yaitu :
1. Desain Sistem Secara Umum ( General System Design )
2. Desain Sistem Secara Rinci ( Detailed System design)
B. ARTI DESAIN SISTEM.
Desain Sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan system yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional , persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu system dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurai dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system.
C. TUJUAN DESAIN SISTEM
Desain system mempunyai tujuan utama yaitu :
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai system
Tujuan ini adalah tujuan dari Desain Sistem Secara
Umum ( General System Design )
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap kepada programmer computer dan ahli-ahli teknik lainya yang
terlibat.
Tujuan ini adalah tujuan dari Desain Sistem Secara Rinci ( Detailed System design).
Untuk mencapai tujuan tersebut analis system harus dapat mencapai sasaran-sasaran sbb :
Desain system harus berguna, mudah dipahami dan nantinya
mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah
dipahami dan digunakan.
Desain Sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
sesuai dengan yang terlah didefinisikan pada tahap perencanaan system yang
dilanjutkan pada tahap analisis system.
Desaian system harus efisien dan efektif untuk dapat
mendukung pengolahan tarnsaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan
yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang
tidak dilakukan oleh computer.
Desain system harus dapat mempersiapakn rancang bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen dari system yang meliputi data dan
informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,
perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian internal.
D. PERSONIL YANG TERLIBAT.
Pekerjaan desain system dilakukan oleh analis system dan personil-personil teknik lainnya: seperti Sepesialis pengendalian, personil penjamin kualitas, spesialis komunikasi data.
E. TEKANAN-TEKANAN DESAIN.
Tekanan desain adalah tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu system informasi supaya mengena sasarannya.
Adapun tekanan-tekanan tersebut adalah :
a. Integrasi.
Sistem informasi harus didesain terpadu diantar unit-unit didalam organisasi. Untuk hubungan antara unit-unit organisasi dapat dihubungkan dengan berkomuninasi yang baik baik secara system maupun secara data.
b. Jalur Pemakai.
Sistem yang didesain harus memperhatikan personil pemakai system, dimana pemakai mengharapkan dapat dengan enak dilayani segala kebutuhannya oleh system makanya diharpkan system harus fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh user.
Berikut ini beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memenuhi user interface.
Query : Pemakai system dapat mengakses data yang diperlukan
untuk mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
Desain Layar : Desainlayar harus jelas dan tidak
membingungkan.
Umpan Balik : Waktu respon untuk mendapatkan umpan balik
yaitu waktu saat user memasukan data dengan respon yang diberikanoleh system.
Bantuan : Disediakan bantuan-bantuan jika user mengalami
kesulitan mengopersikan system.
Pencegahan Kesalahan : Sebisa mungkin kesalahan pemakaian
system dihindari dengan : Pencecahan kesalahan, pendeteksian kesalahan,
pembetulan kesalahan.
Desain Workstation : tata letak jaringan mengikuti kaidah
ergonomics.
c. Tekanan Persaingan.
Persaingangan diera sekarang ini sangatlah tajam, maka organisasi yang ingin bertahan harus memikirak infoarmasi, maka waktu desain system informasi harus mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan.
d. Kualitas dan Kegunaan Informasi.
Informasi yang dihasilkan harus berkualitas yaitu : tepat waktu (ceapat), tepat nilai (akurat) dan relevan.
e. Kebutuhan-Kebutuhan Sistem.
Kebutuhan system yang harus ada: Keandalan, ketersediaan, keluwesan, skedul intaslasi, umur yang diharpakan dan poetensi pertumbuhan dan kemudahan dipelihara.
f. Kebutuhan-Kebutuhan Pengolahan Data.
Kebutuhan pengolahan data yang berhubungan dengan system informasi sbb: Volume Data, Hambatan waktu pengolahan, Permintaan perhitungan.
g. Faktor-faktor Organisasi.
Terdpat lima factor organisasi yang harus dipertimbangkan dlam desain system, yaitu : Sifat organisasi , Tipe Organisasi, Ukuran organisasi, Struktur organisasi, Gaya kepemimpinan.
h. Kebutuhan-Kebutuhan Biaya Efektivitas
Mempertimbangkan antar biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh.
i. Faktor-Faktor Manusia
Analis system harus bisa mendesain system yang bisa diterima oleh semua pemakai.
j. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan.
Lima macam kelayakan yang harus diperhitungkan :
Persaingangan diera sekarang ini sangatlah tajam, maka organisasi yang ingin bertahan harus memikirak infoarmasi, maka waktu desain system informasi harus mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan.
d. Kualitas dan Kegunaan Informasi.
Informasi yang dihasilkan harus berkualitas yaitu : tepat waktu (ceapat), tepat nilai (akurat) dan relevan.
e. Kebutuhan-Kebutuhan Sistem.
Kebutuhan system yang harus ada: Keandalan, ketersediaan, keluwesan, skedul intaslasi, umur yang diharpakan dan poetensi pertumbuhan dan kemudahan dipelihara.
f. Kebutuhan-Kebutuhan Pengolahan Data.
Kebutuhan pengolahan data yang berhubungan dengan system informasi sbb: Volume Data, Hambatan waktu pengolahan, Permintaan perhitungan.
g. Faktor-faktor Organisasi.
Terdpat lima factor organisasi yang harus dipertimbangkan dlam desain system, yaitu : Sifat organisasi , Tipe Organisasi, Ukuran organisasi, Struktur organisasi, Gaya kepemimpinan.
h. Kebutuhan-Kebutuhan Biaya Efektivitas
Mempertimbangkan antar biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh.
i. Faktor-Faktor Manusia
Analis system harus bisa mendesain system yang bisa diterima oleh semua pemakai.
j. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan.
Lima macam kelayakan yang harus diperhitungkan :
Kelayakan teknik,
Kelayakan ekonomi,
Kelayakan hukum,
Kelayakan operasi,
Kelayakan scedul.
4.1. DESAIN SISTEM
SECARA UMUM
Tujuan dari system secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. Desain system secara
umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum
mengindentifikasikan komponen-komponen system informasi yang akan didesain
secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli
teknik yang mengimplementasikan sistem.
Arsitek melakukan analisis, karena arsitek mulai membuat
sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya
dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan
insinyur-insinyur teknik sipil yang akan membangun rumah. Desain terminal yang
memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan
dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah.
4.1.1. TEKNIK DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Arsitek dapat menggunakan beberapa teknik desain akan
membuat desain dalam membuat sketsa. Untuk bangunan gedung yang sederhana, mungkin
arsitek cukup menggunakan kertas gambar (umumnya di kertas kalkir). Untuk
bangunan gedung yang kompleks dan besar, arsitek mungkin juga dapat menggunakan
teknik prototipe untuk mendesain bentuk gedung yang diinginkan.
Semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis, sistem
dapat juga digunakan pada tahap ini, seperti misalnya flowchart dan
formulir-formulir. Disamping itu terdapat beberapa teknik lain dapat
diterapkan pada tahap desain ini, yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan
prototyping (pembuatan prototipe). Prototyping merupakan pendekatan-pendekatan
dilhami dari desain teknik (seperti pembuatan prototipe bangunan oleh arsitek).
Penekanan dari teknik ini adalah pada pembuatan suatu model kerja dan sistem
final secara mungkin. Model ini yang disebut dengan prototipe. Sistem prototipe
ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai
dengan yang diinginkan atau belum. Jika belum sesuai dengan yang diinginkan,
maka prototipe dapat direvisi sampaia sesuai dengan yang diinginkan atau
belum.
Prototyping belum banyak digunakanpada masa lau, karena
beberapa lalu banyak pemograman komputer yang dilakukan dengan menggunakan
bahasa pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan BASIC. Bahasa-bahasa
pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe. Pembuatan kode program dan
debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk membuat suatu prototipe
terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman diantaranya ialah FOCUS,
RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa ini akan mudah untuk
membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk input. Setelah prototipe
sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat menentukan keputusannya,
yaitu prototipe diteruskan lagi dengan bahasa pemograman yang telah digunakan
atau prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman lainnya.
4.1.2. DESAIN KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
Pada tahap ini desain secara umum, komponen-komponen sistem
informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk
pemograman. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output,
input, database, teknologi, dan kontrol.
4.1.3. Desain Model Secara Umum
Analisis sistem dapat lain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem
(systems flowchart) merupakan alat yang yang tepat digunakan untuk
menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user
bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari
sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan
prosedur-prosedur. Metode dan prosedur yaitu bagian dari metode sistem
informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiaatan untuk
menghasilkan output dari input yang ada.
Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan
data sebagai berikut :
Metode pengolahan data terpusat (centralized data
processing method) lawan metode pengolahan data tersebar (distributed
data processing method). Metode pengolahan data terpusat merupakan metode
pengolahan data yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal
tertentu. Dengan adanya pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap
departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan
menghasilkan output sendiri.
Metode pengolahan kumpulan (batch processing method) lawan
metode langsung (online processing method). Metode pengolahan kumpulan
merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum pada beberapa
tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik tertentu
yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk
memutakhiran file induk.
4.1.4 Desain Output Secara Umum
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang
dapat dilihat. Output dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya
kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video).
Tipe output yaitu output intern yaitu output yang dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan manajemen. Dan output ekstern adalah output yang didistribusikan
kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Bentuk atau format dari output dapat berupa
keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang paling banyak
dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Desain output secara umum
ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
2. Menentukan parameter dari output
4.1.5. Desain Input Secara Umum
Alat dari input dapat digolaongkan kedalam golongan yaitu
alat input langsung dan alat input tidak langsung. Proses dari input dapat
melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture (penagkapan
data), data preparation (penyiapan data), dan data entry
(pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan
eksternal.
Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :
Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
Menentukan parameter dari input
Desain Database Secara Umum
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan
digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan
salah satu komponen yang penting dari sistem informasi karena berfungsi sebagai
basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data adalah suatu
sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi
yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. Tipe-tipe dari file
yaitu :
File induk
File transaksi (transaction file)
File laporan (report file)
File sejarah (history file)
File pelindung (backup file)
File kerja (working file)
4.1.7. Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi dapat digunakan untuk menerima input , mejalanakan
model, menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan
membantu pengendalian dari sestem secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3
bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan
teknisi (humanware atau brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan
membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras komputer terdiri atas :
alat masukan
alat pemroses
alat output
simpanan luar
Teknologi perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga
bagian yaitu
Perangkat lunak operasi
Perangkat lunak bahasa
Perangkat lunak aplikasi
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pada
perkembangan pengolahan data. Data dari suatu tempat dapat di kirim pada tempat
lain dengan alat telekomunikasi.
Salah satu cara dalam mengirim data dengan menggunakan :
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari suatu
sumber ke penerima data. Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi
data yaitu media transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel transmisi
Perangkat keras komunikasi data , selain perangkat keras
utama seperti input device, processing device, output device, dan mass stronge,
dalam sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang
dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat yang
digunakana yaitu modem, multiplexer, concentrator,communication proccesor.
Network, network adalah jaringan dari sistem komunikasi data
yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur
transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Komponen dari suatu
network adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data
ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Link
adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data
diamtara node.
Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau
konfigurasi dari node-node disuatu network. Konfigurasi atau topologi dari
network dapat berupa : pint to point, star network, hierarchical tree network,
loop network, bus network, web network, dan meta network.
Local Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas
dalam jarak/area setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut high speed network,
medium speed network, low speed PC network.
Pemasangan kabel LAN, tiga macam kabel tersedia untuk LAN, :
Twisted pair cabling, kebel ini terdiri dari sepasang kabel
tembaga yang masing-masing dibungkus dengan plastik dan diputar bersama-sama.
Kabel ini banyak digunakan pada instalasi telpon. LAN yang menggunakan kabel
ini diantaranya adalah corvus omninet, proteon’s proNET, token-ring dan
broadcast bus
Coaxial cable, kabel ini berisi dengan dua buah conductor.
Sebuah conductor terletak ditengah yang terbuat dari tembaga keras yang
dilapisi dengan insulator. Conductor kedua melingkar di luar insulator pertama
dan ditutup dengan insulator luar.
Fiber optic cable, kabel ini berisi dengan 2 atau lebih
belai plastik stipis rambut manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung..
Kabel merupakan media yang cukup penting di LAN, karena merupakan salah satu
komponen dari network.
Sistem operasi yang banyak digunakan untuk LAN adalah IBM PC
network program dan Novell advanced NetWare. IBM PC Network Program
dikembangkan untuk IBM PC Network yang merupakan broadband LAN dengan teknologi
akses CSMA/CD.
4.1.8. Desain Kontrol Secara Umum
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan,
kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya.
Perngendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan
mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila suatu
sistem dilengkapi dengan suatu pengendalian yang ada atau yang berguna untuk
mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif. Suatu sistem harus dapar menjaga
dirinya-sendiri. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih
lanjut kedalam pengendalian secara umum (general control) dan
pengendalian aplikasi (application control).
PENGENDALIAN SECARA UMUM
Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar
aplikasi pengolahhan data. Pengendalian secara umum terdiri dari
Pengendalian organisasi, pengendalian ini dapat
dilakukan dengan cara melakukan pemisahan tugas dan pemisahan tanggungjawab
yang tegas. Dengan pemkisahan tugas dan tanggungjawab, maka kemungkinan
kecurangan-kecurangan dan kesalahan diperkecil, karena adanya saling
pengecekkan.
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan-keperluan
sebagai berikut yaitu mempelajari cara mengoperasikan sistem, sebagai bahan
training, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar bila akan
memodifikasikan atau memperbaiki sistem dikemudian hari dana materi acuan bagi
pemeriksa sistem. Dokumentasi yang ada diantaranya sebagai berkut dokumentasi
prosedur, dokumentasi sistem, dokumentasi program, dokumentasi operasi, dana
dokumentasi data
pengendalian perangkar keras , merupakan pengendalian yang
sudah dipasang di dalam komputer itu oleh pabrik pembuatan. Pengendalian ini
dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras.
pengendalian keamanan fisik, pengendalian ini perlu
dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunaka dan
manusia di dalam perusahaan. Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan
secara semestinya, maka dapat mengakibatkan menurunya operasi kegiatan,
hilangnya atau menurunya pelayanan terhadap pelanggan dan hilangnya harta
kekayaan milik perusahaan .
Pengendalian keamanan data, menjaga integrasi dan keamanan
data merupakan pencegahan terhadap dat yang tersimpan di simpanan luar supaya
tidak hilang, rusak atau tidak diakses oleh orang yang tidak berhak, beberapa
cara pengendalian telah banyak diterapkan untuk maksud ini, diantaranya adalah
sebagai berikut dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan,
dan data backup atau recovery.
Pengendalian komunikasi, jika sistem informasi menggunakan
suatu network komunikasi untuk mentransmisikan datadari suatu tempat ke tempat
lainnya, analis sistem harus memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian
komunikasi dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan
data dan untuk menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.
PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan
selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi dalam
dikategorikan kedalam :
Pengendalian masukan, yang mempunyai tujuan utnuk menyakinkan
bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas
dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian aapliaksi
masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang penting, karena input yang
salah, outputnya juga akan salah.
Pengendalian pengolahan, tujuan dari pengendalian ini adalah
untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data
yang dilakukan setelah data yang dimasukkan nke dalam komputer. Kesalahan
pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah
data mengadung kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan untuk mungkin
terjadi, maka pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa
perngecekan-pengecekan.
Pengendalian keluaran (output) yang merupakan proses dari
data pengolahan data dapat dijadikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk
hard copy dan dalam bentuk soft copy. Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk
hard copy dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu yahap menyediakan
media laporan, tahap memproses program yang menghasilkan laporan, tahap
pembuatan laporan di file, tahap mencetak laporan di kertas, tahap pengumpulan
laporan, tahap mengkaji ulang laporan, tahap pemilahan laporan, tahap
distribusi laporan, tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan, tahap
pengarsipan laporan, dan tahap oemusnaan laporan yang sudah tidak diperlukan.
LAPORAN DESAIN SECARA UMUM
Setelah komponen-komponen sistem informasi di desain secara
umum, maka laporan mengenai ini perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai
sistem dan manajemen. Pemakai sistem dan manajemen dapat memberikan
pendapat-pendapat dan usulan-usulan perbaikan dari desain ini. Melalu laporan
desain secara umum ini, analis sistem mengkonfirmasikan kepada pemakai sistem
dan manajemen apakah benar sistem informasi seperti ini yang mereka butuhkan.
Bila desain secara umum ini telah benar, selanjutnya desain secara rinci
tinggal mengacu pada desain secara umum .
4.2. Desain Sistem secara Terinci
1. DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi.
Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi – transaksi
yang dilakukan oleh organisasi. Data hasil dari transaksi merupakan masukan
untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar
kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah.
MENGATUR TATA LETAK ISI INPUT
Tujuannya:
1) Bagi pemakai sistem digunakan untuk
menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan
atau belum.
2) Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk
menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini
untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di
suatu input.
2. DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap
desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas adalah
untuk output berbentuk laporan dimedia kertas. Desain output di media lunak
dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.
Bentuk
Laporan
Bentuk dari
laporan yang dihasilkan oleh
system informasi yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk table dan
berbentuk grafik atau bagan.
1) Laporan berbentuk table.
Berikut ini
adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi
serta kegunaannya :
a) NOTICE REPORT
Merupakan
bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan
ini dibuatsesederhana mungkin tetapi jelas, karena dimaksudkan agar
permasalahan –permasalahan yang
terjadi tampak jelas sehingga dapat langsung ditangani.
b) EQUIPOISED REPORT
Isi dari
equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya
digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi
hal– hal bertentangan, maka dapat disajikan
sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.
c) VARIANCE REPORT
Macam
laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
d) COMPARATIVE REPORT
Isi laporan
ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada
laporan laba atau rugi atau neraca dapat membandingkan antara nilai– nilai elemen tahun berjalan
dengan tahun – tahun sebelumnya.
2) Laporan berbentuk grafik
Laporan
yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagaiberikut
:
a. Bagan Batang ( bar chart )
b. BaganGaris ( line chart )
c. Bagan Pastel ( pie chart )
BAGAN BATANG
Nilai-nilai
dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical
ataupun batang-batang horizontal.
Kebaikan
dari bagan batang adalah sebagai berikut :
- Baik untuk perbandingan
- Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
- Mudah dimengerti
Kelemahan dari batang adalah sebagai berikut :
- Terbatas hanya pada satu titik saja
- Spasi dapat menyesatkan
BAGAN BARIS
Pada bagian
baris (line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis / kurva.
Kebaikan
dari bagan garis adalah
sebagai berikut :
- Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan
baik
- Dapat menunjukkan beberapa titik
- Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan
skalanya
- Mudah dimengerti
Kelemahan
dari bagan batang adalah sebagai berikut :
- Bila terlalu banyak garis atau kurva (lebih dari 4 buah garis atau kurva),
maka akan tampak rumit
- Hanya terbatas pada 2 dimensi
- Spasi dapat menyesatkan
BAGAN
PASTEL
Bagan
Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue
pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan
dari bagan garis adalah
sebagai berikut :
- Baik untuk perbandingan sebagian dari
keseluruhannya
- Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
- Penggunaannya terbatas
- Ketepatannya Kurang
- Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
- Mudah dimengerti
Pedoman
Desain Laporan
Berikut ini
adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.
1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu:
a. Judul laporan.
b. Tubuh laporan.
c. Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau
grandtotal.
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas
baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan, sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm,
sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar,
tebal atau digaris bawahi.
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta
hindari penggunaan font yang sulit untuk dimengerti.
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda “.”
atau “-”.
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk
yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak dari
informasi detail tersebut.
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan
yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan
tersebut tidak ada.
10. Laporan
untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk
tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat
pada waktunya.
12. Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan
bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
14. Isi laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi.
16. Laporan harus berguna.
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.
Alat – alat
Desain Output terinci
Dua buah
alat desain sistem dapat dipergunakan untuk desain output terinci, yaitu
sebagai berikut :
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart
merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari
output printer.
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus data.
Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang
akan disajikan dilaporan.
MENGATUR
TATA LETAK ISI OUTPUT
Pengaturan
isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari outpur untuk
dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan
desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi
programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk
dari output apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Bagi
programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan
output yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain output ini untuk
menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan suatu output.
Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat
digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.
Berikut ini
merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata letak printer.
- Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya.
- Nilai suatu data yang berasal dari suatu field
atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
- Nomor yang ditulis diantara tanda kurung buka
dan kurung tutup dekat dengan edit-mask.
- Panah ke bawah menunjukkan cara penggambaran
spasi di bagian tata letak printer.
3. DESAIN
DIALOG LAYAR TERMINAL
Desain dialog layer terminal merupakan rancang bangun dari
percakapan antar pemakai system (user) dengan computer. Percakapan ini dapat
terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi
kepada user atau dapat keduanya.
a. Pedoman Desain Dialog
Pedoman mendesain dialog layer meliputi:
§ Sistem harus menyediakan instruksi-instruksi
untuk user.
§ Layar harus dibentu sedemikain rupa sehinggan
informasi, instruksi dan bantuan selalu ditampilkan pada area yang pasti.
§ Pembatasan ide dalam satu dialog.
§ Paging dan Scrolling.
§ Berita dan instruksi harus dapat ditampilkan
cukup lama.
§ Hindari pengunaan singkatan.
§ Gunakan kata yang konsisten.
b. Strategi Dialog.
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer:
§ Menu. Banyakdigunakan dalam dialog karena
merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah
digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif atau option atau pilihan yang
disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan di menu dengan cara menekan
tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut.
§ Kumpulan intruksi (Instruction Set). Strategi
dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem
akan mengartikan instruksi ini serta memberikan respon jawaban.
§ Dialog pertanyaan/Jawaban (Question/Answer
Dialog). Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user
menjawabnya untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari sistem.
4. DESAIN
DATABASE TERINCI
Di tahap desain secara umum sebelumnya, desain database
hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang
diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain
database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap – tiap
file yang telah diidentifikasikan di desain secara umum.
Elemen – elemen data di suatu file database harus dapat
digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan
direkamkan di database, file – file database harus mempunyai elemen
– elemen untuk menanmpung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database
terinci digunakan teknik normalisasi.
5. DESAIN
TEKNOLOGI TERINCI
Pada desain teknologi secara umum telah ditentukan jenis dan
jumlah dari teknologi yang akan digunakan. Yang belum didefinisikan secara
pasti pada tahap ini adalah kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan
digunakan. Kapasitas simpanan luar yang telah didefinisikan pada tahap desain
secara umum hanya ditaksir secara kira – kira terlebih dahulu berdasarkan
pengalaman analis sistem.
Setelah file – file database berhasil didesain secara
rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar sekarang dapat dihitung dengan
lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar yang dibutuhkan oleh sistem
informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya file – file database yang akan
menyimpan data untuk satu periode tertentu.
6. DESAIN
MODEL DAN KONTROL SECARA RINCI
Desain model terinci mendefinisikan secara rinci urut-urutan
atau langkah-langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam DAD, yang
meliputi:
§ Desain Program Komputer Secara Modular
§ Alat-alat Desain Program Komputer
§ Metodologi Desain Program Komputer
§ Langkah Desain Program secara Moduler
7. MEMBUAT
LAPORAN HASIL DESAIN SISTEM TERINCI
Laporan desain terinci bisa dipecah menjadi dua, yaitu
laporan yang pertama untuk user lebih menekankan bentuk input dan output yang
akan digunakan pada system informasi. Laporan yang kedua untuk programmer dan
ahli-ahli teknik pendukung pengembangan sistem. Kedua laporan tersebut berisi
teknis sehingga sering disebut dengan Teknical Manual.
4.3. Desain Pendekatan secara Terstruktur
Pengertian PENDEKATAN TERSTRUKTUR
Pendekatan Terstruktur adalah suatu proses untuk
mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam
bentuk program. Pendekatan terstruktur merupakan pendekatan formal untuk
memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil
yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali
menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah.
Pendekatan terstruktur dalam pengembangan system informasi adalah proses yang
berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program
secara jelas dan konsisten.
Prinsip dari pendekatan terstruktur adalah jika suatu proses
telah sampai pada suatu langkah tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh
mengeksekusi langkah sebelumnya. Ciri-ciri pendekatan terstruktur, yaitu:
1. merancang berdasar modul. Modularisasi adalah proses yang
membagi suatu system menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara
independen.
2. bekerja dengan pendekatan top-down. Dimulai dari level
atas (secara global) kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci).
3. dilakukan secara iterasi.
4. kegiatan dilakukan secara parallel.
4.4. Desain Pendekatan Berorientasi Objek
Pengertian PENDEKATAN OBJEK
Pendekatan Objek merupakan paradigm pemrograman yang
berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigm ini
dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek, dimana setiap objek dapat
menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Pendekatan
objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan
dan system.
Pendekatan Objek memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Maintenance. Program lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Pengubahan program (berupa penambahan ataupun penghapusan
fitur tertentu). Perubahan ini antara lain menyangkut penambahan dan
penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3. Dapat digunakannya objek-objek sesering yang diinginkan.
Pendekatan Objek memiliki beberapa karakteristik atau sifat
yaitu:
1. Abstraksi, yaitu prinsip untuk merepresentasikan dunia
nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan
aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.
2. Enkapsulasi, yaitu pembungkusan atribut data dan layanan
(operasi-operasi) yang dipunyai objek.
3. Pewarisan (Inheritance), yaitu mekanisme yang
memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain
sebagai bagian dan dirinya.
4. Reusability, yaitu pemanfaatan kembali objek yang sudah
didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang
melibatkan objek tersebut.
5. Generalisasi dan Spesialisasi, yaitu menunjukkan hubungan
antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus.
6. Komunikasi Antar Objek, yaitu dilakukan lewat pesan yang
dikirim dari satu objek ke objek lainnya.
7. Polymorphism, yaitu kemampuan suatu objek untuk digunakan
di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama, sehingga menghemat baris
program.
C. PERBEDAAN PENDEKATAN TERSTRUKTUR dan PENDEKATAN OBJEK
Pada pendekatan terstruktur merupakan metode yang
pendekatannya pada proses, karena metode ini mencoba melihat system dari sudut
pandang logical dan juga melihat data sebagai sumber proses. Di dalam penggambaran
datanya, metode ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, Entitas
Relationship Diagram (ERD), dan lainnya.
Selain itu perbedaan yang paling mendasar dari pendekatan
terstruktur dan objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data
(DFD), dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara
hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil, sementara
pada pendekatan objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan
objek-objek yang ada dalam system.
Untuk pendekatan objek, dalam melakukan pemecahan suatu
masalah tidak dilihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut
tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut.
Pendekatan ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat
segera masuk ke pasaran dan kompetitif. system yang dihasilkan sangat fleksibel
dan mudah dalam pemeliharaan. Sedangkan untuk pengembangan terstruktur,
menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur.
Pendekatan ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer, relative simple
dan mudah dimengerti, berorientasi pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan
nonfungsional.
BAB V Perangkat
Permodelan Sistem
Dalam perancangan dan pembangunan sistem, langkah awal
yang harus dilakukan adalah memodelkan sistem. Hal ini dilakukan untuk
memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dalam sistem tanpa harus
terlibat lebih jauh. Dalam memodelkan sistem menurut (Pohan, 1997) ada beberapa
macam perangkat pemodelan yang bisa dipakai untuk memodelkan sistem,
diantaranya :
1.Statement of Purpose (STP)
Merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem tersebut.
Merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem tersebut.
2.Event List (Daftar Kejadian)
Event List adalah daftar kejadian yang terjadi dalam lingkungan sistem dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem.
Event List adalah daftar kejadian yang terjadi dalam lingkungan sistem dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem.
3.Context Diagram (Diagram Konteks)
Merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks merupakan kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.
Merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks merupakan kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.
4.Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.
Data Flow Diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.
5.Data Dictionary
Komponen ini berfungsi untuk membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu juga berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
Komponen ini berfungsi untuk membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu juga berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
6.Process Specifications (PS)
Process Specifications adalah model yang digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Model inilah yang menjelaskan pola kerja dalam setiap lingkaran (dibaca proses).
Process Specifications adalah model yang digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Model inilah yang menjelaskan pola kerja dalam setiap lingkaran (dibaca proses).
7.Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD berbeda dengan DFD yang memodelkan fungsi sistem, atau dengan State Transition Diagram (STD) yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data tersebut.
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD berbeda dengan DFD yang memodelkan fungsi sistem, atau dengan State Transition Diagram (STD) yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data tersebut.
8. State Transition Diagram (STD)
STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang akan dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (row) yang mempresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatif dalam STD misalnya elips atau persegi panjang sebagai pengganti keadaan, dimana state lebih tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu kondisi sistem pada saat tertentu.
STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang akan dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (row) yang mempresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatif dalam STD misalnya elips atau persegi panjang sebagai pengganti keadaan, dimana state lebih tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu kondisi sistem pada saat tertentu.
9.Block Chart Diagram
Block Chart (BC) berfungsi memodelkan masukan, keluaran, referensi, master, proses ataupun transaksi dalam simbol-simbol tertentu. Pada dasarnya tidak berorientasi pada pada fungsi, waktu, ataupun aliran data, tetapi lebih kearah proses (saling melengkapi dengan PS).
Block Chart (BC) berfungsi memodelkan masukan, keluaran, referensi, master, proses ataupun transaksi dalam simbol-simbol tertentu. Pada dasarnya tidak berorientasi pada pada fungsi, waktu, ataupun aliran data, tetapi lebih kearah proses (saling melengkapi dengan PS).
10.System Procedure Diagram
System Procedure (SP) digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer), dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran, dan masukan).
System Procedure (SP) digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer), dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran, dan masukan).
ADVERTISING
Advertisements
5.1.
System Procedure Diagram (Flowmap)
1.Pengertian Flowmap
Flowmap adalah penggambaran secara
grafik darilangkah-langkah dan urut-urutanprosedur dari suatu program.
2.Cara-cara membuat flowmap
Seorang analis dan programmer akan membuat flowmap ada
beberapa petunjuk yangharus diperhatikan, seperti :1.Flowmap
digambarkan dari halaman atas ke bawah dan darikiri ke
kanan.2.Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan
definisi ini harusdapat dimengerti oleh pembacanya.3.Kapan aktivitas
dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.4.Setiap langkah dari
aktivitas harus diuraikan denganmenggunakan deskripsi katakerja, misalkan
MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.5.Setiap langkah dari aktivitas harus berada
pada urutan yang benar.6.Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang
digambarkan harus ditelusuri denganhati-hati. Percabangan-percabangan
yang memotong aktivitas yang sedangdigambarkan tidak perlu digambarkan
pada flowmap yang sama. Simbol konektorharus digunakan dan percabangannya
diletakan pada halaman yang terpisah atauhilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan
sistem.7.Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar.
3.Jenis-jenis Flowmap
1.Flowmap Sistem2.Flowmap Paperwork atau Flowmap
Dokumen3.Flowmap Skematik4.Flowmap Program5.Flowmap Proses
Penyimpananitnternal
4. Symbol Flowmap
Proses
Storeddata
batas loop(awal atau akhir)
kondisiMonitor
arsip
Document
Penyimpanansekuensial
Op
e
r
a
s
i
m
a
nu
al
Terminator
data
Penyimpananyangdapatdiakseslangsung
Persiapan
Kartu
Prosesyangtidakdidefinisikan
Manualinput
Konek-
tor
penghubung
5.Contoh–contoh Flowmap
FLOWCHART
Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah -langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari
suatualgoritma.Suatu flowchart adalah suatu representasi secara diagram yang
mengilustrasikanurutan dari operasi yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
hasil. Dengan kata lain,flowchart membantu kita untuk mengerti dan melihat
bentuk algoritma denganmenampilkan algoritma dalam simbol-simbol gambar.Tujuan
Membuat Flowchat :• Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah• Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas• Menggunakan simbol-simbol standarDalam
penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu
Sistem Flowchart
dan
Program Flowchart
♣
System Flowchart
Bagan Yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalammedia
tertentu.Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang
dipakai dalampengolahan
data.• Selain itu juga menggambarkan file yang
dipakai sebagai input dan output.• Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkanmasalah• Hanya
untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk
Contoh System FlowchartKeyboardCPU DisketVDU
Gambar 1.Data jawabanujianKoreksiDaftarKoreksi
DataFileutamaujianTabelSiswaPeriksa UjianFilesiswalulusLaporan HasilUjianGambar
2.
♣
Program Flowchart
Yaitu: Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan
proses dalam suatu program.Dua jenis metode penggambaran program flowchart
:1)
Conceptual flowchart
, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global2)
Detail flowchart
, menggambarkan alur pemecahan masalah secararinci
Start
StartInput “Berapa data” ; N
Input
Jml = 0For K = 1 to N
Proses
Input Bil
Output
Jml = Jml + BilNext K
End
Print “Jumlah = “; JmlEnd
Gbr 1. conceptualFlowchart gbr 2. Detailflowchart
♣
Simbol-simbol Flowchart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi
menjadi 3 kelompok :
1) Flow direction symbols – Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line2) Processing symbols-
Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses
/prosedur3) Input / Output symbols- Menunjukkan jenis
peralatan yang digunakan sebagai media input atauoutput.
♣
Flow Direction Symbols
Simbol arus /
flow, yaitu m
enyatakan jalannya arussuatu prosesSimbol
communication link, yaitu m
enyatakantransmisi data dari satu lokasi ke lokasi
lainSimbol
connector, berfungsi m
enyatakansambungan dari proses ke proses lainnya dalamhalaman
yang samaSimbol
offline connector, m
enyatakansambungan dari proses ke proses lainnya dalamhalaman
yang berbeda
♣
Processing Symbols
Simbol
process, yaitu m
enyatakan suatu tindakan(proses) yang dilakukan
oleh komputerSimbol
manual, yaitu m
enyatakan suatu tindakan(proses) yang tidak
dilakukan oleh komputerSimbol
decision, yaitu m
enujukkan suatu kondisi tertentuyang akan menghasilkan dua
kemungkinan jawaban : ya /tidakSimbol
predefined process, yaitu m
enyatakanpenyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahanuntuk
memberi harga awalSimbol
terminal, yaitu m
enyatakan permulaan atauakhir suatu programSimbol keying
operation, Menyatakan segal jenis operasiyang diproses dengan menggunakan
suatu mesin yangmempunyai keyboardSimbol offline-storage, menunjukkan
bahwa data dalamsimbol ini akan disimpan ke suatu media tertentuSimbol manual input, memasukkan data secaramanual
dengan menggunakan online keyboard
♣
Input / Output Symbols
Simbol
input/output, m
enyatakanproses input atau output tanpatergantung
jenis peralatannyaSimbol
punched card, m
enyatakaninput berasal dari kartu atau output dituliske
kartuSimbol
magnetic tape, m
enyatakaninput berasal dari pita magnetis atauoutput
disimpan ke pita magnetisSimbol
disk storage, m
enyatakan inputberasal dari disk atau outputdisimpan
ke disk
Simbol
document, m
encetak keluarandalam bentuk dokumen (melalui
printer)Simbol
display, m
encetak keluaran dalamlayar monitor
5.2. Data Flow Diagram
Apakah Data Flow Diagram (DFD) itu ?
Data Flow Diagram (DFD)
memberikan sebuah model tampilan visual yang menggambarkan aliran data atau
informasi dalam sebuah sistem. Penggambaran DFD menyatakan dari
mana/siapa(orang yang terlibat dalam proses system) datangnya informasi, dan
dikirim kemana/ke pada siapa(orang yang terlibat dalam proses system) informasi
tersebut dibutuhkan untuk di simpan dan diakses.
Contoh DFD system Pemesanan barang
1. Context DFD
Gambar diatas menunjukkan context diagram dari system
Pemesanan barang. Pada gambar terdapat sebuah proses(shape) yang menggambarkan
system tersebut pada model persediaan barang. Nampak juga orang-orang yang akan
berinteraksi dengan system tersebut atau kadang dinamakan external entities.
Pada contoh ini, supplier, karyawan bagian gudang, pemilik dan pelanggan adalah
entities yang akan berinteraksi dengan system. Diantara proses dan external
entities, ada data flow sebagai penghubung yang menunjukkan proses pertukaran
informasi antara entities dengan system.
Context DFD adalah awal dari sebuah model data flow. Context
DFD mengandung hanya satu proses dan tidak menunjukkan data yang disimpan.
2. Level 1 DFD
DFD level 1, yang merupakan dekomposisi(break down) dari
proses system pemesanan barang. DFD system pemesanan barang mengandung 3
proses, 4 external entity dan 2 penyimpanan data. Berdasarkan gambar diagram,
seorang pelanggan dapat melakukan pemesanan. System menerima pesanan itu dengan
mencatat(menyimpan pesanan)ke dalam data pesanan, kemudian meneruskannya ke
bagian gudang. System juga mengeluarkan sebuah tagihan pada Customer.
Manager dapat menerima laporan melalui proses Generate Reports, yang datanya diambil dari table Inventory dan Orders sebagai data input.
Manager dapat juga berinisiatif melakukan order inventory, dengan melakukan proses Order Inventory. Proses ini diteruskan ke pada supplier dan menyimpan data inventory yg sudah diupdate di table inventory.
Manager dapat menerima laporan melalui proses Generate Reports, yang datanya diambil dari table Inventory dan Orders sebagai data input.
Manager dapat juga berinisiatif melakukan order inventory, dengan melakukan proses Order Inventory. Proses ini diteruskan ke pada supplier dan menyimpan data inventory yg sudah diupdate di table inventory.
5.3. Unified
Modeling Language (UML)
Pengenalan UML
UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari
metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object(OOAD&D/object
oriented analysis and design)yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan
awal tahun 90-an. UML merupakan gabungan dari metodeBooch,Rumbaugh (OMT)danJacobson.
Tetapi UML mencakup lebih luas daripada OOAD. Pada pertengahan saat
pengembangan UML, dilakukan standarisasi proses denganOMG(Object
Management Group) dengan harapan UML bakal menjadi bahasa standar pemodelan
pada masa yang akan datang (yang sekarang sudah banyak dipakai oleh berbagai
kalangan).
Jadi,UML dibuat untuk memudahkan para system developer untuk
berdiskusi dengan bahasa pemodelan yang mudah dipahami.
Kegunaan UML ?
UML digunakan untuk memodelkan suatu sistem (bukan hanya
perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi object. Dan juga
untuk menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia
maupun mesin.
Sejarah Singkat UML
UML dimulai secara resmi pada Oktober 1994, ketika Rumbaugh
menggabungkan kekuatan dengan Booch. Mereka berdua lalu bekerja bersama di
Relational Software Cooperation. Proyek ini memfokuskan pada penyatuan metode
booch dan Rumbaugh(OMT). Pada bulan October 1995, UML merilis versi 0.8 dan
pada waktu yang sama juga Jacobson bergabung dengan Relational. Cakupan dari
UML pun semakin meluas. Kemudian dibangunlah persatuan untuk UML dengan
beberapa organisasi yang akan menyumbangkan sumber dayanya untuk bekerja,
mengembangkan,dan melengkapi UML.
Banyakpartneryang berkontribusi pada UML 1.0,
diantaranya Digital Equipment Corporation, Hawlett-Packard, I-Logix, IBM, ICON
Computing, MCI systemhouse, Microsoft, Oracle, Relation, Texas Insturments dan
Unisys. Dari kolaborasi ini dihasilkan UML 1.0 yang merupakan bahasa pemodelan
yang ditetapkan secara baik, expressive, kuat dan cocok untuk lingkungan
masalah yang luas. Dan pada January 1997, UML dijadikan sebagai standar bahasa
pemodelan.
Pengertian UML
UML adalah bahasa untuk
menspesifikasi,memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikanartifacts(bagian
dari informasi yang digunakan untuk dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat
lunak, artifacttersebut dapat berupa model, deskripsi atau
perangkat lunak)dari sistem perangkat lunak,seperti pada pemodelan bisnis dan
sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang
menggunakan konsep orientasiobject.UML dibuat oleh Grady Booch, James
Rumbaugh, dan Ivar Jacobson di bawah benderaRational Software Corps. UML
menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai
prespetktif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun
hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Area Penggunaan UML
UML digunakan paling efektif pada domain seperti :
- Sistem
Informasi Perusahaan
- Sistem
Perbankan dan Perekonomian
- Bidang
Telekomunikasi
- Bidang
Transportasi
- Bidang
Penerbangan
- Bidang
Perdagangan
- Bidang
Pelayanan Elekronik
- Bidang
Pengetahuan
- Bidang
Pelayanan Berbasis Web Terdistribusi
Bagian-bagian UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model
element, dan general mechanism.
View digunakan untuk melihat sistem yang
dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. Beberapa Jenis view dalam UML
antara lain : use case view,logical view,component view,concurrency view, dan
deployment view.
Use case View Mendeskripsikan fungsionalitas
sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkanexternal actors.
Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya.
View ini digambarkan dalamuse case diagramsdan
kadang-kadang denganactivity diagrams. View ini digunakan terutama
untuk pelanggan,perancang (designer), pengembang(developer), dan
penguji sistem(tester).
Logical View Mendeskripsikan bagaimana
fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship )
dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain
dalam suatu fungsi tertentu. View ini digambarkan dalam class diagrams untuk
struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram
untuk model dinamisnya. View ini digunakan untuk perancang (designer) dan
pengembang (developer).
Component View Mendeskripsikan implementasi dan
ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module
diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya
komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam
component view dan digunakan untuk pengembang (developer).
Concurrency View Membagi sistem ke dalam proses
dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence,
collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan
deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer),
pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
Deployment View Mendeskripsikan fisik dari
sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan
lainnya. View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk
pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
Diagram
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol
elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu
dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan
ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis
diagram antara lain :
Use Case Diagram Menggambarkan sejumlah external
actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah
deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai
dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity
diagrams. Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor (keadaan
lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana fungsi yang ada di
dalam sistem.
Class Diagram Menggambarkan struktur statis
class di dalam sistem. Class merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh
sistem. Class dapat berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara:
associated (terhubung satu sama lain), dependent (satu class
tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class merupakan
spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama sebagai satu
unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram.
State Diagram Menggambarkan semua state
(kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang
menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim
pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai
sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh
state yang berbeda.
Sequence Diagram Menggambarkan kolaborasi
dinamis antara sejumlah object. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan
yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi
pada titik tertentu dalam eksekusi sistem.
Collaboration DiagramMenggambarkan kolaborasi dinamis
seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration
diagrams menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika
penekannya pada waktu atau urutan gunakan sequence diagrams, tapi jika
penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram.
Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran
dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam
suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use
case atau interaksi.
Component Diagram Menggambarkan struktur fisik
kode dari komponent. Komponent dapat berupa source code, komponent biner, atau
executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class
atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view
ke component view.
Deployment Diagram Menggambarkan arsitektur
fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan
komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di
dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk
memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan
ketergantungan komponen.
No comments:
Post a Comment