Thursday, March 28, 2019

1. Konsep Dasar Sistem






1.      Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari system adalah seperangkat unsur-unsur dari manusia, alat, konsep dan prosedur untuk maksud dan tujuan yang sama.

A.   Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.2
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

B  Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :

a.   Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

b.   Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu system menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c.   Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d.   Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e.   Masukan (Input) Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f.   Keluaran (Output) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g.   Pengolah (Process) Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h.   Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

C.   Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1.   Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, system akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2.   Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan system buatan manusia (human made system) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

3.   Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system) Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4.   Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system terbuka (open system) Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Klasifikasi sistem terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai berikut :

Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, system tertutup hanya terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.




1.2 Konsep dasar informasi

A.       Definisi data dan Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.


B.      Siklus Informasi
Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu.
Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius.
Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).
Kualitas informasi terdiri dari 3 hal yaitu :
1.       Informasi harus akurat (accurate)
Informasi harus akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2.       Tepat pada waktunya (time lines)
Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada pemerima tidak boleh terlambat. informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
3.       Relevan (relevance)
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
4. Nilai Informasi (value of information).
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
5. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.
6. Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :
1.       Blok masukkan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2.       Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.
3.       Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4.       Blok teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari unsur utama :
–       Teknisi (human ware atau brain ware)
–       Perangkat lunak (software)
–       Perangkat keras (hardware)
5.       Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6.       Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.




        C.  Mutu informasi:  Kualitas dan Nilai Informasi
A. Kualitas Informasi
 Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu : 

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. 

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak ada nilainya lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. (Jogiyanto, H.M, 2005) 

B. Nilai Informasi 
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. (Jogiyanto, H.M, 2005) 

A.  Kualitas informasi
Informasi yang berkualitas (memiliki nilai bagi pengambilan keputusan) menurut James A. Senn, memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Akurat (accuracy) : bebas dari kesalahan, tidak bias / menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya.
b. Bentuk (form) : kualitatif atau kuantitatif, numerical atau berupa grafik, ringkas atau rinci.
c. Frekuensi (frequency) : seberapa sering informasi dibutuhkan, dikumpulkan atau dihasilkan.
d. Kelebarannya (breadth) : ruang lingkup, meliputi berbagai bidang atau hanya satu bidang saja.
e. Asal (origin) : informasi berasal dari dalam atau dari luar perusahaan / organisasi.
f. Orientasi waktu (time horizon) : informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
g. Tepat pada waktunya (timeliness) : informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak mempunyai nilai lagi.
h. Relevan (relevance) : mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana mestinya, sesuai peruntukkannya.
i.  Lengkap (completeness) : mengandung semua data – data yang penting yang dibutuhkan semua pengguna informasi.
j.  Ekonomis (economies) : informasi  yang dihasilkan melalui proses yang ekonomis (dari segi biaya)
k. Sederhana (simple) : informasi sebaiknya tidak terlalu kompleks, tidak bertele – tele sehingga memudahkan penentuan prioritas.
 l.  Dapat dibuktikan (approved) : informasi harus dapat dibuktikan, dapat di cek kebenarannya.

B. NILAI INFORMASI
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu :
-  Manfaat
- Biaya mendapatkannya.
Suatu informasi dikatakan bernilai, bila manfaatnya lebih besar daripada biaya mendapatkannya.






1.3  Konsep Dasar Sistem Informasi
               A. Definisi Sistem Informasi
Menurut Mulyanto (2009:29), “Sistem informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah ”Sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.
Dari pendapat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah gabungan dari orang, hardware, software, jaringan komunikasi, sumber daya data, dan kebijakan dan prosedur yang menyimpan, mengumpulkan (mendapatkan kembali), memproses, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan dan pengontrolan keputusan dalam suatu organisasi.
B.      Komponen Sistem Informasi
Menurut Sutarman (2012:14), Komponen-komponen dasar dari  sistem informasi antara lain sebagai berikut:
1. Hardware
Kumpulan peralatan seperti Perangkat keras, processor, monitor, keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, memproses data teresbut, mengolahnya dan menampilkan data tersebut.
2. Software
Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan hardware  memperluas data.
3. Database
Sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang menympan data dan hubungan di antaranya.
4. Network
Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya pemakaian bersama sumber di antara komputer-komputer yang berbeda.
5. People
Elemen yang paling penting dalam sistem informasi, termasuk orang-orang yang bekerja dengan sistem informasi atau menggunakan output-nya.


Komponen-komponen Sistem Informasi

Pendahuluan
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti:
Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem infor­masi.
Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
Pada prakteknya, tidak semua sistem informasi mencakup keseluruh­an komponen-komponen tersebut. Sebagai contoh, sistem informasi pribadi yang hanya melibatkan sebuah pemakai dan sebuah komputer tidak melibatkan fasilitas jaringan dan komunikasi. Namun, sistem infor­masi grup kerja (workgroup information system) yang melibatkan sejumlah orang dan sejumlah komputer, memerlukan sarana jaringan dan komunikasi.
Perangkat keras (hardware)
Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam memproses informasi, misalnya komputer dan periferalnya, lembar kertas, disk magnetic atau optik dan flash disk (Mulyanto, 2009).
Setelah membandingkan antara pengertian hardware secara umum dengan pengertian hardware menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa hardware dapat bekerja berdasarkan perintah yang telah ditentukan ada padanya, atau yang juga disebut dengan istilah instruction set. Dengan adanya perintah yang dapat dimengerti oleh hardware tersebut, maka hardware tersebut dapat mekakukan berbagai kegiatan yang telah ditentukan oleh pemberi perintah.
Secara fisik, Komputer terdiri dari beberapa komponen yang merupakan suatu sistem. Sistem adalah komponen-komponen yang saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Apabila salah satu komponen tidak berfungsi, akan mengakibatkan tidak berfungsinya proses-proses yang ada di komputer dengan baik. Komponen komputer ini termasuk ke dalam kategori elemen perangkat keras (hardware).
Berdasarkan fungsinya, perangkat keras komputer dibagi menjadi :
Input Device (Unit Masukan)
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukan data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan
Keyboard
Mouse
Touchpad
Light Pen
Joystick
Process Device (Unit Pemrosesan)
Otak sebuah komputer berada pada unit pemrosesan (Process Device). Unit pemrosesan ini dinamakan CPU (Central Processing Unit). Fungsi CPU adalah sebagai pemroses dan pengolah data yang selanjutnya dapat menghasilkan suatu informasi yang diperlukan. Pada komputer mikro unit pemrosesan ini disebut dengan micro-processor (pemroses mikro) atau processor yang berbentuk chip yang terdiri dari ribuan sampai jutaan IC.
Power Supply (PSU)
Random Access Memory (RAM)
Kartu Grafis (VGA)
Prosesor
Motherboard
Output Device (Unit Keluaran)
Output device merupakan peralatan yang berfungsi untuk mengeluarkan hasil pemrosesan ataupun pengolahan data yang berasal dari CPU kedalam suatu media yang dapat dibaca oleh manusia ataupun dapat digunakan untuk penyimpanan data hasil proses. Hasil pemrosesan tersebut dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol, khusus), image (dalam bentik grafis atau gambar), suara, dan bentuk lainnya yang dapat dibaca oleh mesin (manchine-readable from). Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terkahir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer
Monitor
Printer
Speaker
Backing Storage (Unit Penyimpanan)
Storage atau biasa juga disebut memory adalah suatu tempat penyimpanan atau penampung data dan program. Dapat juga dikatakan sebagai Electronic Filing Cabinet pada sistem komputer. Penyimpanan cadangan merupakan penyimapanan semua informasi non aktif didalam komputer. Ada dua jenis utama alat penyimpanan cadangan yaitu: Serial Accsess, Contohnya tape drive, dan Direct Access, Contoh disk magnetis, yaitu harddisk, floppy disk (diskette) yang ini sudah jarang sekali dipakai saat ini, CD/DVD ROM,
Tape Drive,
Magnetic Tape.
Harddisk (HDD)
Periferal (Unit Tambahan)
Peripheral adalah hardware tambahan yang disambungkan ke komputer, biasanya dengan bantuan kabel ataupun sekarang sudah banyak perangkat peripheral wireless. Peripheral ini bertugas membantu komputer menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan oleh hardware yang sudah terpasang didalam casing
Modem
Sound Card (Kartu Suara)
Optical Disc Drive
Uninterruptable Power Supply (UPS)
Perangkat Lunak
Perangkat lunak ini dibagi menjadi tiga golongan yaitu: sistem operasi (contohnya: Microsoft Windows), bahasa pemrograman (contohnya: Pascal), dan program aplikasi (contohnya: Microsoft Office).
Sistem Operasi
Software sistem operasi merupakan suatu software komplek yang mempunyai banyak fungsi. Fungsi yang pertama adalah untuk mengatur semua perangkat keras komputer yang terhubung dengan CPU. Fungsi kedua adalah menerjemahkan segala aaktivitas pemakai kepada CPU agar segala yang diperintahkan oleh pemakai dapat dikerjakan oleh CPU. Fungsi yang ketiga adalah mengatur semua proses yang terjadi di dalam CPU. Sistem operasi juga berfungsi sebagai tempat atau platform untuk menjalan suatu software aplikasi.
Saat ini sudah terdapat berbagai jenis software sistem operasi yang dapat kamu gunakan, di antaranya adalah Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, dan Windows Vista) dan Linux (Mandrake, Ubuntu, dan Redhat).
Bahasa Pemrograman
Bahasa pengrograman (programming language) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk merancang atau membuat program sesuai dengan struktur dan metode yang dimiliki oleh bahasa program itu sendiri. Berdasarkan tingkatannya, bahasa pemrogramman dibagi menjadi tiga, yaitu:
Bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language)
Bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahas mesin. Biasanya yang mengerti haya pembuatnya saja karena isi programmnya berupa kode-kode mesin.
Bahasa pemrograman tingkat menengah (midle level language)
Pada bahasa pemrograman tingkat menengah, penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari. Walaupun begitu bahasanya masih sulit untuk dimengerti. Yang tergolong ke dalam bahasa pemrograman tingkat menengah adalah Assembler.
Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language)
Bahasa pemrograman tingkat tinggi lebih terstruktur dan mudah dimengerti karena menggunakan bahasa sehari-hari. Contoh bahasa pemrograman tingkat tinggi adalah Basic, Pascal, Delphi, Visual Studio, C, C + +, ADA, Java, dab lain sebagainya.
Program aplikasi
Program aplikasi merupakan software yang mempunyai fungsi khusus sesuai dengan tujuan pembuatnya. Program aplikasi merupakan software yang banyak digunakan untuk membantu menyelesaikan tugas tertentu, seperti untuk membuat surat, mendengarkan musik, menonton VCD, menghitung sejumlah angka, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan fungsinya, program aplikasi dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah program aplikasi pengolah kata, pengolah angka, pengolah grafis, pembuat presentasi, dan multimedia.
Sebelum kalian dapat menjalankan suatu program aplikasi, kamu harus menginstall programaplikasi tersebut ke komputermu. Setelah itu, barulah kamu dapat menggunakan program aplikasi tersebut
Manusia
Manusia diperlukan dalam operasi sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem. Pemakai akhir adalah orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen dan orang-orang yang berkepentingan.    Sedangkan pakar sistem informasi adalah orang yang mengembangkan dan mengoperasikan  sistem informasi, misalnya system analyst, developer, operator sistem dan staf administrasi lainnya(Mulyanto, 2009).
Operator
Operator, dalam hal ini operator komputer, mempunyai tugas mengg­operasikan komputer dan peralatan pendukung. Ia bertugas menghidupkan peralatan-peralatan komputer, memuat pita (tape), meletakkan kertas pada printer, dan tugas-tugas semacam itu. Adagup operator yang mempunyai tugas dalam pemasukan data biasa disebtre sebagai operator entri data (data entry operator).
Analis Sistem (System Analyst)
Analis sistem mempunyai tugas sebagai antarmuka antara pemakai informasi dengan sistem informasi. Dialah yang bertanggung jawab menerjemahkan kebutuhan pemakai menjadi sebuah rancangan basis data dan aplikasi.
Pemrogram Aplikasi (Application Programmer)
Pemrogram aplikasi mempunyai tugas membuat suatu aplikasi (program komputer) yang dipakai dalam sistem informasi. Aplikasi­ yang dibuat didasarkan spesifikasi yang dibuat oleh analis sistem.
Analis Pemrogram (Analist/Programer)
Analis pemrogram atau biasa juga ditulis Analis/Pemrogram adalah suatu posisi dalam bagian PDE yang bertugas sebagai pemrogram dan sekaligus analis sistem. Posisi seperti ini banyak dijumpai di Indonesia. Dengan alasan bagian komputer masih kecil dan demi penghematan biaya, seorang analis sekaligus merangkap sebagai pemrogram.
Administrator Basis Data (Database Administrator / DBA)
Administrator basis data atau biasa disebut DBA bertanggung jawab terhadap struktur data dalam basis data yang digunakan dalam orga­nisasi. Dialah yang berperan dalam mendefinisikan standar data.
Teknisi Komunikasi Data atau Spesialis Komunikasi Data
Teknisi komunikasi data bertanggung jawab terhadap masal komunikasi data dan jaringan komputer. Dialah yang berperan membuat dua komputer tetap dapat bertukar data.
Teknisi perawatan system
Teknisi perawatan sistem bertanggung jawab terhadap kelangsung operasi perangkat keras. Jika terjadi kerusakan seperti pada printer atau monitor, dialah yang akan segera melakukan penggantian atau pereparasian. Seringkali teknisi ini disebut sebagai “hardware engineer”.
Webmaster
Webmaster adalah personil yang bertanggung jawab terhadap isi halaman Web yang dimiliki oleh organisasi.
Auditor PDE (EDP Auditor)
Kadangkala suatu organisasi memiliki atau menggunakan perso yang disebut auditor PDE. Personil ini mempunyai tanggung jawab memastikan bahwa sistem informasi yang berbasis komputer memenuhi azas-azas akuntansi dan pengauditan sehingga keamanan dan dalam sistem terjamin.
Basis Data
Basis data  adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Lingkungan basis data
Lingkungan basis data adalah sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Masih dalam lingkungan basis data, pengguna tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis. (Koh, 2005, dalam Janner Simarmata & Imam Paryudi 2006: 33).
Jaringan Komputer
Pengertian jaringan komputer
Jaringan komputer merupakan sistem yang terdiri dari gabungan beberapa perangkat komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya, berkomunikasi dan akses informasi dari berbagai tempat.antar komputer yang satu dengan komputer yang lain.
Manfaat jaringan komputer
Berbagi sumber daya / pertukaran data
Mempermudah berkomunikasi / bertransaksi
Membantu akses informasi
Mampu memberikan akses informasi dengan cepat dan up-to-date
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan
LAN ( Local Area Network)
Local Area Network sering kita jumpai diperkantoran, kampus, maupun warnet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari 2 komputer di ruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa KM saja. Jaringan ini biasanya terdiri dari komputer, printer, dan perangkat lainnya.
MAN (Metropolitan Area Network)
Sesuai dengan namanya maka jenis jaringan ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan kemampuan transfer datapun berkecepatan sangat tinggi. Wilayah yang dapat menjadi cakupannya berkisar hingga 50 KM. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang berukuran dan berjarak lebih besar.
WAN (Wide Area Network)
Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan negara lain. WAN pada dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada di beberapa lokasi sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita sebut router.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan fungsinya
Client – Server
Merupakan jaringan komputer yang dikhususkan sebagai client dan server, layanan ini bisa diberikan oleh 1 atau lebih komputer.
Peer-to-Peer
Merupakan jaringan komputer yang setiap host nya dapat menjadi sebuah server atau menjadi client secara bersamaan.
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologi
Topologi Bus
Topologi Ring
Topologi Tree
Topologi Mesh
Topologi Linier
Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan media transmisi
Jaringan berkabel ( Wired Network)
Jaringan ini mengunakan media kabel dalam menghubungkan setiap komputer dalam jaringan
Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Jaringan ini tidak menggunakan media kabel sebagai alat pengbungnya, tetapi menggunakan gelombang elektromagnetik dalam setiap kiriman sinyal informasinya.

C. Peranan Sistem Informasi bagi pihak Manajemen


      A.    Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Konsep Dasar Informasi, terdapat beberapa definisi, antara lain :
1.      Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.      Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.      Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)


      B.     Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
            Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5.       Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9.      Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi
      C.     Peranan Sistem Informasi Dalam Proses Manajemen
Informasi adalah sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk kelangsungan perkembangannya. Sehingga jika sebuah perusahaan kekurangan informasi atau bahkan informasi itu terlalu banyak maka dapat mengakibatkan perusahaannya akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan yang strategis akan sangat terganggu dan pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dalam lingkungan pesaingnya.Pada sebuah perusahaan juga tentunya mengadakan beberapa pekerjaan yang bisa menunjang bisnisnya, misal saja mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah setiap harinya, daftar gaji yang harus disiapkan, penjualan dan pembelian atas perkiraan yang harus dibutuhkan. Semua contoh itu pastinya akan mengolah data-data yang diperlukan, dalam hal ini komputer akan memudahkan manusia dalam bekerja untuk mengolah data. Namun, dengan adanya sebuah sistem informasi akan lebih mempermudah pengolahan tersebut, tentunya dengan menggunakan sistem informasi manajemen yang tidak hanya bisa mengolah data, namun juga dapat memberikan informasi kepada pihak manajemen secara mudah dan fleksibel, dan juga bagi pengambil keputusan.
Dilihat dari pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) secara umum yang dikenal oleh orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integreted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis (organisasi), maka menurut O'Brein (2009) dapat disimpulkan bahwa peran SIM dalam operasional perusahaan ada tiga, antara lain :
1.      Menunjang kegiatan bisnis operasional
2.      Menunjang manajemen dalam mengambil keputusan
3.      Menunjang keungulan srtategi kompetitif organisasi/perusahaan

      ·         Menunjang Kegiatan Bisnis Operasional
Peranan SIM untuk menunjang kegiatan bisnis operasional dapat dibagi lagi menjadi beberapa proses lagi , antara lain :
a)      Transaction Processing System (TPS)
Dalam proses TPS ini berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik. TPS ini digunakan untuk mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan/inventori. Dan pada proses TPS ini akan menghasilkan beberapainformasi produk untuk penggunakan internal dan eksternal, contoh :
ü  Pembuatan pernyataan konsumen
ü  Cek gaji karyawan
ü  Kuintasi penjualan
ü  Order pembelian
ü  Formulir pajak
ü  Rekening keuangan

b)      Process Control System (PCS)
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control system (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer. Sebagai contoh kilang minyak petroleum dan asslemby lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini.

c)      Office Automation System (OAS)
Tugas dari proses OAS adalah :
-                    Mengumpulkan data dan informasi
-                    Memproses data dan informasi
-                    Mengirim data dan informasi
Data dan informasi tersebut akan berproses dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contohnya :
-          Word processing dari Office Automation (OA)
-          Surat Elektronik
-    Teleconferencing
      ·         Menunjang Manajemen Dalam Mengambil Keputusan
Dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan sistem informasi manajemen akan dilakukan oleh pihak top manajemen. Ada beberapa tipe dalam sistem pengambilan keputusan tersebut, antara lain :
1)      Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting system (sistem pelaporan informasi)
Contoh : Pembiayaan tahunan, laporan keuangan bulanan atau tahunan
2)      Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems (sistem pendukung keputusan)
Contoh : opsi bantuan di kuis ones to be a milionuer “audience”
3)      Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information system (sistem informasi eksekutif)
Contoh : Keputusan membuka cabang perusahaan atau pendirian prodi baru di universitas
4)      Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert system (sistem pakar) dan knowledge-based information system (sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya)
Contoh : Penerapan kuisioner di perusahaan untuk mendukung keputusan rencana atau bahkan perbaikan system di perusahaan
5)      Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing System
Contoh : pengambilan data dari database oleh end user untuk patokan pengambilan keputusan.
6)      Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information System
Contoh : pembuatan laporan keuangan dengan memanfaatkan software aplikasi.
7)      Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information System
Contoh : Membuat strategi pengembangan produk dan jasa


      ·         Menunjang Keunggulan Strategi Kompetitif Perusahaan
Dalam sebuah persaingan, strategi sangatlah dibutuhkan untuk memberikan keunggulan perusahaan dalam persaingan bisnis, tentunya dengan memperhatikan faktor biaya, mutu, dan kecepatan proses. Strategi bisnis inilah yang akan menjadi pusat untuk mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Dan dengan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis, maka akan membawa perusahaan tersebut dengan mudah mengendalikan pasar dan meraih keuntungan usaha.Beberapa kekuatan persiangan yang dapat dilawan dengan membangun strategi kompetitif , antara lain :
1.      Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama
2.      Ancaman dari perusahaan baru
3.      Ancaman dari produk pengganti
4.      Kekuatan tawar-menawar dari konsumen
5.      Kekuatan tawar-menawar dari pemasok
Ada juga beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan bisnis, antara lain :
o   Cost leadership (keunggulan biaya) : menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah
Contoh : menurunkan harga jual produk atau jasa agar lebih menarik banya konsumen.
o   Product differentiation (perbedaan produk) : mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing
Contoh : dapat dilihat dari tempat penjualan dan kemasan produk. Jam tangan yang dijual di supermarket atau mall akan lebih menarik dan mempunyai nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan jam tangan yang dijual di pasar atau di emperan (kaki lima).
o   Innvation (menemukan cara baru untuk menjalankan usaha) : yang termasuk dalam pengembangan ini adalah pengembangan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing 
Contoh : pengembangan produk mie instant yang berbeda dengan perusahaan mie instant yang lainnya, misalnya Indofood yang memproduksi mie goring cabe ijo, yang belum pernah dikeluarkan oleh mie instan lainnya.
Salah satu contoh dalam peranan stategi kompetitif adalah dalam sebuah perusahaan yang ingin mengubah seluruh datanya menjadi basisdata dengan alat penghubung standar (seperti web browser) sehingga memungkinkan informasi dapat dikomunikasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.  Basisdata yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui web browser mencerminkan pergeseran  posisi perusahaan secara strategis. Dan tentunya dengan strategi ini dapat mempermudah pekerjaan dan dapat meningkatkan mutu usaha kerja perusahaan tersebut.
.






BAB II TINJAUAN UMUM PENGEMBANGAN SISTEM

2.1. Definisi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistemyang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
1.      Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2.      Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3.     Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaanperusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4.    Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
5.      Tidak efisiennya operasi.
6.      Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7.      Pertumbuhan organisasi.

Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan komponen-komponenmesin, dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau bisnis pada sebuah organisasi dan para pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket program perangkat lunak aplikasi tetapi harus terlebih dahulu dikostumisasi.

2. Alasan Pengembangan Sistem
    - Adanya masalah yang timbul dari sistem yang lama
    - Untuk meraih kesempatan – kesempatan dalam berbagai hal
    - Adanya instuksi dari pimpinan atau adanya peraturan dari pemerintah

3. Prinsip dalam Pengembangan Sistem
- Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
- Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar maka setiap investasi modal harus  mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
- Semua alternative yang ada harus diinvestigasikan
- Investasi yang terbaik harus bernilai
- Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
- Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
- Proses pengembangan sistem tidak harus urut
- Jangan takut membatalkan proyek

- Dokumentasi harus ada untuk  pedoman dalam pengembangan sistem

4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem


 

5. Metodologi Pengembangan Sistem
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu metodologi yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi (O’Brien, 2001).  Metodologi ini mencakup sejumlah fase atau tahapan.
Menurut Roger S. Pressman, terdapat beragam model proses pengembangan perangkat lunak, diantaranya

Model ini pertama kali dikemukakan oleh Royce.  Model ini sering disebut model klasik atau waterfall.  Model ini menyarankan pendekatan pengembangan secara sekuen dan sistematik untuk pengembangan perangkat lunak.  Model ini merupakan model yang tertua.  Model ini terdiri atas beberapa tahap yaitu:  rekayasa dan pemodelan sistem/informasi, analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, generasi kode, pengujian dan pemeliharaan.

Model Prototipe (Prototype Paradigma) dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar di mana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe yang kemudian dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembang perangkat lunak.
-          Rapid Application Development (RAD) Model

RAD adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yangn menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek.  Model RAD merupakan adaptasi “berkecepatan tinggi” dari linear sequential model dimana pengembangan yang cepat dapat diperoleh dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.

6. Pendekatan dalam Pengembangan Sistem
A. Dipandang dari metodologi yang digunakan :
a. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan diantaranya adalah :
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit.
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
5. Masalah dalam penerapan sistem
b. Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam pengembangan sistem.
B. Dipandang dari sasaran yang dicapai :
a) Pendekatan Sepotong (piecerneal approach )
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b) Pendekatan Sistem (systems approach )
Pendekatan yg menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
C. Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach )
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik disebut juga data analysis) .
b. Pendekatan Atas Turun
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi , kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi , lalu proses turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur disebut juga decision analysis )
D. Dipandang dari cara mengembangkannya :
a. Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yg mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik )
b. Pendekatan Moduler
Pendekatan yg berusaha memecah sistem yg rumit menjadi beberapa bagian / modul yg sederhana (merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur )
E. Dipandang dari teknologi yg digunakan :
a. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan investasi yg besar.
b. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach )
Pendekatan yg menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.

7. Alat dan Teknik dalam Pengembangan Sistem

Dapat berupa :
1. Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
• Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
• Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai
• Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya
• Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan
• Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
• Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
• Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
Mengatasinya digunakan :
• SDLC
• Prototipe
• Perangkat Pemodelan
• Teknik Manajemen Proyek
• CASE
• JAD

2.2. Tahap-Tahap Pengembangan Sistem Informasi
Terlepas dari perbedaan karakteristik yang melatarbelakangi ketiga jenis pengembangan tersebut, secara garis besar ada enam tahap yang biasa dijadikan sebagal batu pijakan atau model dalam melaksanakan aktivitas pengembangan tersebut, yaitu: perencanaan, analisis, desain, konstruksi, implementasi, dan pascaimplementasi seperti digambarkan pada diagram di bawah ini.


Secara umum tahapan informasi sbb:
1. Survei sistem / preliminary
2. Analisis Sistem
3. Desain Sistem
4. Pembuatan Sistem
5. Implementasi Sistem
6. Pemeliharaan Sistem

1. Survei Sistem (Preliminary)
1.1 Identifikasi permasalahan, peluang atau arahan
Investigasi awal untuk melihat kebutuhan pengguna. Berikut ini contoh investigasi awal.


1.2 Definisi Lingkup Kerja
Untuk mengetahui ruang lingkup aplikasi yang akan dikembangkan beserta rencana tahapan pengembangan (mulai dari nol atau prototype)
1.3 Penyusunan Proposal
Proposal yang disusun mencakup gambaran umum pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan, rincian biaya, aplikasi yang akan dikembangkan, analisis keuntungan dan metodologi yang akan dipakai
Proposal dinilai oleh klien dalam hal:

Kelayakan operasional: apakah secara operasional, sistem yang diusulkan dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia, metode training yang ditawarkan, layanan purna jual/pemeliharaan serta efisiensi dan efektifitas sistem usulan
Kelayakan teknis: apakah hardware, software yang diusulkan tersedia, jadwal pelaksanaan proyek fisibel, dab bagaimana dengan sistem keamanan data
Kelayakan ekonomis: menyangkut biaya pembuatan, implementasi, dan keuntungan/benefit yang diperoleh

2. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang mendekomposisi sebuah sistem menjadi komponen-komponen penyusunnya dalam rangka mempelajari lebih jauh bagaimana komponen sistem tersebut bekerja dan berinteraksi dengan komponen lainnya untuk suatu tujuan tertentu.

Desain sistem (sintesis sistem) adalah kelanjutan dari teknik pemecahan masalah yang merangkai kembali komponen-komponen sistem menjadi satu kesatuan sistem yang utuh dengan harapan telah terbentuk perbaikan sistem.

Analisis sistem dapat diartikan juga sebagai proses untuk memahami sistem yang ada dengan menganalisis jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan/aturan yang ada (business rules), masalah dan mencari solusinya (business problems & solutions), business tools dan berbagai rencana perusahaan (business plans)

Pendekatan analisis sistem biasanya include dalam metodologi pengembangan sistem, misal pendekatan Structured Analysis Design, Information Engineering, Object-Oriented Analysis, Accelerated Analysis, Requirements Discovery, Business Process Reengineering, FAST, dll

Alasan perlunya analisis sistem
• Sebagai Problem solving, yakni mengasumsikan sistem lama tidak berfungsi sesuai kebutuhan dan memerlukan perbaikan untuk dapat digunakan secara baik
• Kebutuhan baru dalam organisasi, sehingga perlu dilakukan modifikasi sistem
• Teknologi baru

• Keinginan meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan

Aktifitas dalam analisis sistem hendaknya dapat menjawab pertanyaan umum berikut:
• Sistem baru apa yang akan dibangun?

• Sistem apakah yang akan dimodifikasi atau ditambahkan pada sistem lama

Sebelum melakukan analisis sistem, hendaknya susun rencana ttg:
Batasan analisis, fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis, sumber dimana fakta dapat diperoleh, tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis, proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis, dan jadwal tentatif analisis

Sumber-sumber fakta analisis sistem:
  • Sistem yang ada.
  • Sumber internal lain: orang, dokumen, hubungan antar orangorganisasi atau fungsi yang ada
  • Sumber eksternal: Interface dengan sistem luar, seminar, vendor, jurnal, textbook, dll
Aspek-aspek yang dianalisis dalam analisis sistem:

1. Business users
2. Analisis Jabatan
3. Proses bisnis (business process),
4. ketentuan/aturan yang ada (business rules),
5. Masalah dan mencari solusinya (business
problems & solutions),
6. Business tools
7. Rencana perusahaan (business plans)

3. Desain Sistem
Analisis sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan what ?
Desain sistem digunakan untuk menjawab pertanyaan how ?
Desain berkonsentrasi pada bagaimana sistem dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis

Manfaat desain sistem adalah memberikan gambaran rancang bangun (blue print) yang lengkap, sebagai penuntun (guideline) bagi programmer dalam membuat aplikasi

Sistem informasi yang terkomputerisasi setidaknya terdiri dari:
Hardware: terdiri dari komponen input, proses, output, dan jaringan
• Software: terdiri dari sistem operasi, utilitas, dan aplikasi
• Data: mencakup struktur data, keamanan dan integritas data
• Prosedur: seperti dokumentasi, prosedur sistem, buku petunjuk operasional dan teknis
• Manusia: pihak yang terlibat dalam penggunaan sistem informasi

Beberapa hal yang dilakukan dalam desain sistem adalah:
1. Pemodelan sistem
2. Desain Basis data
3. Desain Aplikasi
4. Desain Perangkat Keras/Jaringan
5. Desain Jabatan/Deskripsi Pengguna

4. Pembuatan Sistem
Buatlah aplikasi berdasarkan rancangan yang telah dibuat Selain aplikasi, buatlah juga buku panduan penggunaan aplikasi agar mudah saat melakukan training pada saat implementasi.

Lakukan testing aplikasi, diantaranya:
* Testing performa
* Testing program logic / sintaks
* Testing implementasi bisnis rules
* Testing faktor manusia
* Testing bisnis proses / prosedur
* Testing efisiensi input
* Testing ouput

5. Implementasi Sistem
Sebelum implementasi, lakukanlah persiapan secara matang mengenai perangkat keras, perangkat lunak, ruangan dan fasilitas pendukung lainnya.

Beberapa hal yang juga penting diperhatikan dalam implementasi sistem adalah:
1. Konversi
Biasanya diperlukan konversi dari sistem lama ke sistem baru, apalagi jika sebelumnya juga telah menggunakan aplikasi terkomputerisasi
2. Pelatihan
Lakukan pelatihan secara menyeluruh untuk setiap pihak yang menggunakan. Jangan lupa lakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam sistem namun tidak menggunakan aplikasi sistem secara langsung.
3. Testing Penerimaan
Lakukan testing selama periode tertentu sebagai proses belajar.

6. Pemeliharaan Sistem
Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang
diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan 

penyempurnaan sistem yang telah dioperasikan.

Beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Pemantauan pengoperasian
Libatkan tim pengembang untuk memantau secara langsung pada waktuwaktu tertentu mengenai bagaimana pihak-pihak pengguna mengoperasikan sistem yang dibuat.
2. Antisipasi gangguan kecil (bug)
Biasanya selalu ada gangguan kecil dalam suatu aplikasi yang baru dikembangkan.
3. Lakukan penyempurnaan
4. Antisipasi faktor-faktor luar
Virus, kerusakan/kehilangan data, atau sistem diakses oleh pihak luar
3.3. Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
1. Langkah-langkah Pengembangan Sistem Informasi
1) PerencanaanPerencanaan adalah membuat semua rencana yang berkaitan dengan proyek sistem informasi. Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat dalamproyek sistem informasi harus diikutsertakan, mulai manajer proyek (ProjectManager) , user, calon pengguna sistem informasi, Busines Process Analyst ,Sistem Analyst, Programmer sampai Tester.Ada point-point penting perencanaan yang perlu dibuat dalam membangun sisteminformasi :a. Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yangakan dibuat, seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalandengan sistem baru dan bagaimana pengaruhnya.b. Budget, yaitu membuat alokasi dan pengaturan pembiayaan proyek, termasuk biaya perjalanan dan biaya lemburc. Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalamproyek, misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumberdaya yang lain.d. Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasiyang akan dibangun.e. Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek,setiap langkah, setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaansampai saat sistem informasi go live.2. AnalisaAnalisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan danmengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu. Analisadilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang berpengalaman dan/ataumemahami workflow sistem manajemen di area yang sedang dianalisa.Analisa biasanya dilakukan dengan beberapa cara :a. Ikut terlibat, BPA ikut terlibat langsung dan mengamati workflow yang sedangdijalankan.b. Wawancara, BPA melakukan wawancara kepada user yang menjalankanworkflow dalam sistem manajemen.

3. DesainDesain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus SDLC karena langkah inimenentukan fondasi sistem informasi. kesalahan dalam desain dapat menimbulkanhambatan bahkan kegagalan proyek.Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu desain proses bisnis dan desainpemrograman.a. Desain Proses BisnisSeperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akanmendesain kembali semua workflow agar menjadi lebih efisien danmengintegrasikannya satu sama lain menjadi satu kesatuan.Contoh desain proses bisnis adalah Order to Cash, yaitu mendesain bagaimanaworkflow dari proses penerimaan order reparasi/service mobil, proses pembagiankerja di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan pembayaran dikasir.b. Desain PemrogramanDesain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu membuat desainyang diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telahdibuat oleh BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain pemrograman meliputi :1). Desain database, Mendesain database merupakan tantangan terbesar dalammembangun sistem informasi, yaitu bagaimana menyimpan data danbagaimana mendapatkan kembali dengan mudah. tidak sembarangan orangyang mendesain database harus paham, Database Management System(DBMS) , relasi database bagaimana membagi database ke beberapa tabelyang saling berkaitan, Normalisasi database agar database yang dibangundalam bentuk normal.dsb.2). Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain user-friendly ,mudah dipahami, mudah digunakan, navigasi nya jelas. pemilihan warna jugaberpengaruh pada nyamannya user menggunakan sistem informasi.3). Desain Diagram Proses, yaitu flowchart yang menggambarkan algoritma danlogika suatu program.4). Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sisteminformasi, bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb.

4. PengembanganPekerjaan yang dilakukan di tahap pengembangan (development) adalahpemrograman. Pemrograman adalah pekerjaan menulis program komputer denganbahasa pemrograman berdasarkan algoritma dan logika tertentu. orangnya disebutProgrammer.Dalam menulis program, programmer akan berpedoman pada desain yang dibuatoleh System Analyst, misalnya desain database, screen layout, report layout dandesain diagram proses. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh programmeradalah :a. Buatlah program flow sesederhana mungkn, demikian pula flow logic nya.Hindari trik-trik pemrograman yang tidak perlu. Hal ini paling sering dilakukanprogrammer pemula. sebuah program dikatakan baik bila dapat berfungsi sesuaidengan yang diharapkan dan program flow atau flow logicnya dapat denganmudah dimengerti oleh programmer lainnya dan tidak diukur dari berapa jumlahbaris source-code nya.b. Hindari penggunaan hard code dalam program, yaitu memasukkan kode-kodetertentu yang bersifat absolut sehingga ketika sistem informasi akandiimplementasikan ke anak perusahaan lain, sistem tersebut menjadi tidak bisadigunakan.c. Buatlah dokumentasi untuk setiap program yang terdiri atas dokumentasi dalamsource code program dan berupa keterangan tentang flow logic program.d. Buatlah standarisasi untuk program, misalnya nama program dan gaya penulisanprogram.e. Buatlah library yang berisi kumpulan source code , baik function, include,subroutine dan lain-lain yang dapat dipakai ulang.f. Biasakan meletekkan source code di flow logic yang sesuai, misalnya perintahuntuk mencari data diletakkan di flow logic data retrieval.g. Jangan mulai menulis program sebelum program flow dan seluruh flow logic-nyadimengerti5. TestingTesting adalah proses yang dibuat sedemikian rupa untuk mengidentifikasiketidaksesuaian hasil sebuah sistem informasi dengan hasil yang diharapkan.ketidaksesuaian tersebut dapat berupa penyimpangan dari yang seharusnya.


 BAB III
 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM  DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

 Pengdertian analisis perancangan sisitem dan teknik pengumpulan data
Di postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang pengenalan analisis sistem, kali ini kita akan membahas tahapan dalam analisa sistem. Yang pertama kali dilakukan saat menganalisa suatu sistem adalah mengidentifikasi masaah yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan memahami kinerja sistem yang telah ada tersebut. Lalu dilanjutkan dengan melakukan analisa dan membuatlaporan hasil analisa.
Dalam proses analisa, terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data. Berikut beberapa teknik tersebut:
TEKNIK WAWANCARA
Teknik ini mungkin yang paling banyak dipakai karena sangat mudah, caranya yaitu:
  1. Buatlah jadwal wawancara
  2. Buatlah panduan wawancara
  3. Gunakan pertanyaan yang jelas dan mudah dipahami
  4. Menggali kelebihan dan kekurangan sistem yang telah berjalan sebelumnya
  5. Menggali bagian-bagian tertentu yang dirasa penting
  6. Mencatat hasil wawancara
Keunggulan dari teknik wawancara adalah:
  1. Mudah
  2. Bisa langsung menanyakan ke narasumber
  3. Dapat menggali kebutuhan user secara lebih leluasa
  4. User dapat mengungkapkan kebutuhannya secara leluasa.
Sedangkan kelemahan dari teknik wawancara yaitu:
  1. Narasumber kurang dapat mengungkapkan kebutuhannya.
  2. Pertanyaan bisa menjadi tidak terarah, terlalu fokus pada hal-hal tertentu dan mengabaikan bagian lain.
TEKNIK OBSERVASI
Berikut beberapa petunjuk dalam melakukan observasi:
  1. Tentukan hal apa saja yang akan dilakukan observasi
  2. Meminta ijin
  3. Berusaha seminimal mungkin untuk tidak mengganggu kegitan orang lain
  4. Cobalah untuk bertanya, jangan membuat asumsi sendiri.
Keuntungan dari teknik observasi adalah:
  1. Analis dapat melihat langsung bagaimana sistem berjalan
  2. Mampu menghasilkan gambaran yang lebih baik dibandingkan dengan teknik lainnya
Sedangkan kelemahannya yaitu:
  1. Membutuhkan waktu cukup lama
  2. Orang yang sedang diamati biasanya perilakunya berbeda
  3. Dapat mengganggu pekerjaan orang-orang pad bagian yang sedang diamati
TEKNIK KUISIONER
Cara yang dapat dilakukan dengan teknik kuisioner agar dapat menghasilkan data yang baik adalah:
  1. Hindari pertanyaan isian, lebih baik pilihan ganda
  2. Buatlah pertanyaan yang tidak terlalu banyak
  3. Buatlah pertanyaan yang singkat, padat dan jelas.
Keuntungan dari teknik ini adalah hasil yang lebih obyektif dan hanya membutuhkan waktu yang singkat, karena kuisioner dapat dilakukan kepada banyak orang sekaligus. Sedangkan kelemahannya biasanya responden cenderung malas untuk mengisi. Selain itu, pembuatan soal yang singkat, padat, jelas dan mudah dipahamibukan merupakan perkara yang mudah.
3.1
Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem ialah penjabaran dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam berbagai bagian komponennya dengan maksud agar bisa mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah atau hambatan yang timbul pada sistem sehingga nantinya bisa dilakukan penanggulangan, perbaikan dan juga pengembangan.
Lalu orang yang atau kelompok yang melakukan perbaikan atau perancangan suatu sistem dinamakan dengan sistem analis. Sistem analis adalah orang atau kelompok yang melaksanakan pengembangan sistem. Sistem analis menekuni permasalah ataupun kebutuhan pada suatu sistem dan sistem analis juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas terjadinya proses analisa ataupun perancangan pada sistem informasi.
Funsi Sistem Analisis
  1. Bisa mengidentifikasikan masalah-masalah dari user atau pemakai.
  2. Dapat menentukan secara akurat mengenai tujuan yang harus didapatkan agar bisa memenuhi kebutuhan pengguna.
  3. Bisa memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada sistem.
  4. Bisa merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai dengan apa yang dikehendaki penggunanya.
Tanggung Jawab Sistem Analis
  1.  Pengambilan data yang efektif dari sumbernya
  2. Aliran data pada sistem
  3. Pemprosesan dan penyimpanan data
  4. Aliran dari informasi yang berguna kembali pada proses maupun pemakainya.
Tugas Umum dan Teknis Dari Sistem Analis
  • Menghimpun dan menganalisa dokumen atau file yang berhubungan dengan sistem yang sedang berjalan.
  • Menyusun dan menyampaikan laporan untuk perbaikan sistem yang sedang berjalan pada pengguna.
  • Mendesain sebuah sistem perbaikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi untuk penerapannya pada komputer.
  • Melakukan analisa, menyusun anggaran ataupun keuntungan yang diperoleh pada sistem yang baru.
  • Mengawasi berbagai macam aktivitas yang terjadi pada sistem yang baru dibuat.
Tugas Teknis dari Sistem Analis
  • Mempersiapkan gambaran kerja di dalam sistem yang baru.
  • Melaksanakan penyusunan prosedur untuk pengawasan kerja.
  • Melaksanakan penyusunan Data Flow Diagram (DFD), Structured Analysis and Design Technique (SADT) dan FlowChart untuk melaksanakan perancangan pada sistem yang baru dengan lebih mendetail.
  • Melaksanakan perancangan pola penagawan pada data yang bersifat sangat pentig.
  • Melaksanakan penyusunan terhadap dokumen dan juga berbagai file agar bisa dipakai pada komputer supaya sistem yang baru dibuat bisa berjalan dengan efektif dan lancar.
  • Melaksanakan perancangan pada bentuk input maupun outputnya agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna.
  • Melaksanakan penyusunan dokumentasi yang ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan oleh sistem analis dalam merancang suatu sistem yang baru.
Langkah Kerja Dari Sistem Analis
  1. Melakukan identifikasi permasalahan yang ada pada sistem
  2. Melakukan studi kelayakan dan juga memahi kinerja dari sistem yang ada
  3. Melakukan analisa dan juga perancangan sistem
  4. Melakukan penerapan sistem
  5. Melakukan evaluasi dan pemeliharaan sistem
Pribadi Dari Sistem Analis
  1. Bisa bekerjasama dengan suatu tim
  2. Bisa berkomunikasi dengan baik
  3. Selalu bersikap sopan dan santun
  4. Menghargai pendapat teman yang ada dalam tim
  5. Mempunyai sikap yang tegas
  6. Memiliki kreativitas dan invoasi yang tinggi, dan lain-lain
Demikianlah penjelasan yang singkat tentang pengertian analis sistem,semoga artikel ini dapat
3.2. Langkah – Langkah Analisis Sistem
 Menurut Jogianto HM, (Analisis dan disain Sistem Informasi, 2001) langkah-langkah dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan yang akan dilakukan dalam mengidentifikasikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak dalam ruang lingkup tugasnya. Di analisis sistem ini, penelitian yang dilakukan oleh analisis sistem adalah penelitian terinci, sedangkan di perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan. Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem , sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi masalah (Indentify) Identifikasi masalah merupakan langkah awal dari analisis sistem. Dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus dipecahkan dengan munculnya pertanyaan yang ingin dipecahkan. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
  • Mengindentifikasikan penyebab masalah Seringkali organisasi menyadari masalah yang tejadi setelah sesuatu berjalan dengan tidak benar. Permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya dan mestinya ada sesuatu penyebab yang menimbulkannya.
  • Mengidentifikasikan titik keputusan Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. Maka selanjutnya perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan yang menyebabkansuatu proses menjadi tidak sempurna. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang menyebabkan sesuatu terjadi. Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart atau form flowchart) bila dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan.
  • Mengidentifikasikan personil-personil kunci Setelah titik-titik keputusan penyebab masalah dapat diidentifikasi beserta lokasi terjadinya, maka selanjutnya yang perlu diidentifikasi adalah personil-personil kunci baik yang langsung maupun yang tidak langsung dapatmenyebabkan terjadinya masalah tersebut. Identifikasi personil-personil kunci ini dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen yang ada di perusahaan serta dokumen deskripsi jabatan (job description).
b) Memahami kerja sistem yang ada (Understand) Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
c) Menganalisis sistem (Analyze) Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.
d) Membuat laporan (Report) Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah: – Analisis telah dilakukan, – Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen, – Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen, dan – Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.


3.3.1. Interviw
Interviw adalah merupakan pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg, 2002). Wawancara juga merupakan alat mengecek ulang atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya dan juga merupakan teknik komunikasi langsung antara peneliti dan responden.
Menurut (Moleong, 2005 : 186) wawancara mendalam merupakan proses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dalam hal ini metode wawancara mendalam yang dilakukan dengan adanya daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Wawancara merupakan bagian dari metode kualitatif. Dalam metode kualitatif ini ada dikenal dengan teknik wawancara-mendalam (In-depth Interview). Pengertian wawancara-mendalam (In-depth Interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawncarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo 2006: 72). Ciri khusus/Kekhasan dari wawancara-mendalam ini adalah keterlibatannya dalam kehidupan responden/informan.
Dalam wawancara-mendalam melakukan penggalian secara mendalam terhadap satu topik yang telah ditentukan (berdasarkan tujuan dan maksud diadakan wawancara tersebut) dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Penggalian yang dilakukan untuk mengetahui pendapat mereka berdasarkan  perspective responden dalam memandang sebuah permasalahan. Teknik wawancara ini dilakukan oleh seorang pewawancara dengan mewawancarai satu orang secara tatap muka (face to face).
Kegunaan atau manfaat dilakukannya wawancara-mendalam adalah :
  1. Topik/pembahasan masalah yang ditanyakan bisa bersifat kompleks atau sangat sensitif
  2. Dapat menggali informasi yang lengkap dan mendalam mengenai sikap, pengetahuan, pandangan responden mengenai masalah
  3. Responden tersebar à maksudnya bahwa siapa saja bisa mendapatkan kesempatan untuk diwawancarai namun berdasarkan tujuan dan maksud diadakan penelitian tersebut
  4. Responden dengan leluasa dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tanpa adanya tekanan dari orang lain atau rasa malu dalam mengeluarkan pendapatnya
  5. Alur pertanyaan dalam wawancara dapat menggunakan pedoman (guide) atau tanpa menggunakan pedoman. Jika menggunakan pedoman (guide), alur pertanyaan yang telah dibuat tidak bersifat baku tergantung kebutuhan dilapangan
Sedangkan kelemahan dari wawancara-mendalam ini adalah adanya keterikatan emosi antara ke duanya (pewawancara dan orang yang diwawancarai), untuk itu diperlukan kerjasam yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarainya.
Materi dalam wawancara-mendalam tergantung dari tujuan dan maksud diadakannya wawancara tersebut. Agar hasil dari wawancara tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, diperlukan keterampilan dari seorang pewawancaranya agar nara sumbernya (responden) dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Beberapa teknik dalam wawancara agar berjalan dengan baik, adalah:
a. Menciptakan dan menjaga suasana yang baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
  • Adakan pembicaraan pemanasan: dengan menanyakan biodata responden (nama, alamat, hobi dll), namun waktunya jangan terlalu lama (±5 menit)
  • Kemukakan tujuan diadakannya penelitian, dengan maksud agar responden memahami pembahasan topik yang akan ditanyakan dan supaya lebih transparan kepada responden (adanya kejujuran).
  • Timbulkan suasana bebas: maksudnya responden boleh melakukan aktifitas yang lain ketika sesi wawancara ini berlangsung sehingga memberikan rasa “nyaman” bagi responden (tidak adanya tekanan), misalnya responden boleh merokok, minum kopi/teh, makan dan lain-lain
  • Timbulkan perasaan bahwa ia (responden) adalah orang yang penting, kerjasama dan bantuannya sangat diperlukan: bahwa pendapat yang responden berikan akan dijaga kerahasiannya dan tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam wawancara ini. Semua pendapat yang responden kemukakan sangat penting untuk pelaksanaan penelitian ini.
b. Mengadakan probing
Probes adalah cara menggali keterangan yang lebih mendalam, hal ini dilakukan karena :
– Apabila jawaban tidak relevan dengan pertanyaan
– Apabila jawaban kurang jelas atau kurang lengkap
– Apabila ada dugaan jawaban kurang mendekati kebenaran
c. Tidak memberikan sugesti untuk memberikan jawaban-jawaban tertentu kepada responden yang akhirnya nanti apa yang dikemukakan (pendapat) responden bukan merupakan pendapat dari responden itu sendiri
d. Intonasi suara
Jika pewawancara merasa lelah atau bosan atau tidak suka dengan jawaban responden, hendaknya intonasi suara dapat dikontrol dengan baik agar responden tetap memiliki rasa “nyaman” dalam sesi wawancara tersebut. Hal yang dapat dilakukan misalnya; mengambil minum, ngobrol hal yang lain, membuat candaan dll)
e. Kecepatan berbicara
Agar responden dapat mencerna apa yang ditanyakan sehingga memberikan jawaban yang diharapkan oleh pewawancara
f. Sensitifitas pertanyaan
Pewawancara mampu melakukan empati kepada responden sehingga membuat responden tidak malu dalam menjawab pertanyaan tersebut
g. Kontak mata
Agar responden merasa dihargai, dibutuhkan selama proses wawancara tersebut
h. Kepekaan nonverbal
Pewawancara mampu melihat gerakan dari bahasa tubuh yang ditunjukan oleh responden, misalnya responden merasa tidak nyaman dengan sikap yang ditunjukan oleh pewawancara, pertanyaan atau hal lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan informasi yang diterima tidak lengkap
i. Waktu
Dalam pelakasanaan wawancara-mendalam ini pewawancara dapat mengontrol waktu. Hal ini dikuatirkan responden dapat menjadi bosan, lelah sehingga informasi yang diharapkan tidak terpenuhi dengan baik. Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan wawancara-mendalam yang dilakukan secara tatap muka adalah 1-2 jam, tergantung isu atau topik yang dibahas.
Sebelum dilakukan wawancara-mendalam, perlu dibuatkan pedoman (guide) wawancara. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pewawancara dalam menggali pertanyaan serta menghindari agar pertanyaan tersebut tidak keluar dari tujuan penelitian. Namun pedoman (guide) wawancara tersebut tidak bersifat baku à dapat dikembangkan dengan kondisi pada saat wawancara berlangsung dan tetap pada koridor tujuan diadakannya penelitian tersebut.
Agar dalam pembuatan report serta analisa wawancara-mendalam berjalan dengan baik, diperlukan alat dokumentasi untuk menunjang pelaksanaan wawancara-mendalam tersebut. Alat dokumentasi adalah :
1. Recoder (alat perekam suara)
Hal ini bertujuan untuk memudahkan pewawancara mengingat kembali mengenai wawancara yang telah dilakukan. Sehingga dapat membantu dalam pembuatan report dan analisanya
2. Kamera
Dilakukan untuk kepentingan arsip dan juga untuk mencegah terjadinya pelaksanaan wawancara dengan responden yang sama agar informasi yang diberikan tidak bias
3. Catatan lapangan
Hal ini dilakukan sebagai informasi tambahan (faktor pendukung) dalam melakukan analisa.


3.3.2 observasi 
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung”

cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1).Structured or controlled observation (observasi yang direncanakan, terkontrol)
2).Unstructure or informal observation (observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu).

Pada structured observation, biasanya mengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Adapun pada unstructurred observation, pada umumnya pengamat belum atau tidak mengetahui sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek atau peristiwanya tidak terduga sebelumnya.
Cara-cara Mencatatkan Observasi
Ada dua cara pokok tentang mencatatkan observasi itu.

1. Unit-unit tingkah laku yang akan diamati dirumuskan atau ditentukan lebih dulu, dan catatan-catatan yang dibuat hanyalah mengenai aspek-aspek atau kegiatan yang telah ditentukan.
2. Kita mengadakan observasi tanpa menentukan lebih dulu aspek-aspek atau kegiatan-kegiatan tingkah laku yang akan diamati. Dengan demikian, menurut cara yang kedua kita dapat memperoleh data yang luas dan bervariasi (banyak macamnya)
Cara yang pertama biasa dilakukan dalam penyelidikan formal (formal studies), sedangkan cara yang kedua baik untuk digunakan bagi situasi-situasi informal. Dalam kegiatan evaluasi proses belajar-mengajar, kedua cara mencatatkan observasi tersebut diatas sering kali diperlukan dan dilakukan oleh guru-guru di sekolah

kelebihan dan kelemahan observasi
Menurut (Djumhur dan Moh. Suryaselain memiliki kelebihan, observasi juga mempunyai kelemahan - kelemahan, yaitu:
1. Banyak data pribadi yang tidak terungkap, misalnya kehidupan pribadi yang rahasia
2. Memungkinkan terjadi ketidak-wajaran apabila yang diobservasi mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi
3. Observasi banyak tergantung dari faktor yang tidak terkontrol
4. Subjektifitas observer sukar dihindarkan
Upaya-upaya mengatasi kelemahan dalam observasi yaitu :
1. Data-data yang belum terungkap bisa kita resume guna menambah kelengkapan data yang akan kita gunakan. Setelah data-data yang teresume tersebut sudah selesai kita bisa meminta bantuan misalnya dari keluarga, teman-temannya, sahabat dekatnya.
2. Sebagai seorang peneliti harus benar-benar bisa menjaga kerahasiaan dirinya, ini dimungkinkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya jika identitas observer terbongkar maka pihak yang diteliti merasa tidak nyaman dan akan menghindar dari penelitian yang dilakukan observer yang nantinya akan menghambat proses observasi.




3.3.1 KUESiONER

Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap responden. Yang menjadi dasar pembatasan menentukan variabel-variabel tersebut adalah harus dapat dimengerti dan dirasakan manfaatnya. Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat dan sekaligus teknik pengumpulan data yang berisi sederet pertanyaan dalam wujud konkrit.

Penyusunan kuesioner dilakukan dalam bentuk pertanyaan tertutup. Yang dimaksud dengan pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membawa responden ke jawaban yang alternatifnya sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga responden tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda ‘x’ (Arikunto, 1998: 151).
Dalam hal ini, kuesioner untuk konsumen dibagi jadi 2 (dua) bagian, yaitu :
1. Bagian I berisi tentang pertanyaan mengenai data umum responden.
2. Bagian II berisi pertanyaan mengenai kepentingan dan kepuasan pelanggan. Bentuk pertanyaan adalah tertutup dan responden menentukan pilihan jawaban berdasarkan apa yang sudah ditentukan.

Menentukan nilai kepentingan dan kepuasan pelanggan mengenai kualitas jasa pemasaran yang digunakan terdiri dari 5 bagian yaitu 1,2,3,4 dan 5.
Skala penilaian untuk persepsi adalah :
Bentuk kuesioner lain adalah berisi pertanyaan faktor-faktor peluang dan pertanyaan kritis yang ditujukan kepada karyawan di PT x. Penyebaran kuesioner yang dilakukan sebelumnya melalui uji validasi konstruk untuk mengecek apakah variabel-variabelnya sudah layak atau belum.
Penggunaan kuesioner tepat bila :
1. Responden (orang yang merenpons atau menjawab pertanyaan) saling berjauhan.
2. Melibatkan sejumlah orang di dalam proyek sistem, dan berguna bila mengetahui berapa proporsi suatu kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak menyetujui suatu fitur khusu dari sistem yang diajukan.
3. Melakukan studi untuk mengetahui sesuatu dan ingin mencari seluruh pendapat sebelum proyek sistem diberi petunjuk-petunjuk tertentu.
4. Ingin yakin bahwa masalah-masalah dalam sistem yang ada bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut.
JENIS PERTANYAAN DALAM KUISONER
Perbedaaan pertanyaan dalam wawancara dengan pertanyaan dalam kuesioner adalah dalam wawancara memungkinkan adanya interaksi antara pertanyaan dan artinya. Dalam wawancara analis memiliki peluang untuk menyaring suatu pertanyaan, menetapkan istilah-istilah yang belum jelas, mengubah arus pertanyaan, memberi respons terhadap pandanmgan yang rumit dan umumnya bisa mengontrol agar sesuai dengan konteksnya. Beberapa diantara peluang-peluang diatas juga dimungkinkan dalam kuesioner. Jadi bagi penganalisis pertanyaan-pertanyaan harus benar-benar jelas, arus pertanyaan masuk akal, pertanyaan-pertanyaan dari responden diantisipasi dan susunan pertanyaan direncanakan secara mendetail.
Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah :
  1. Pertanyaan Terbuka : pertanyaan-pertanyaan yang memberi pilihan-pilihan respons terbuka kepada responden. Pada pertanyaan terbuka antisipasilah jenis respons yang muncul. Respons yang diterima harus tetap bisa diterjemahkan dengan benar.
  2. Pertanyaan Tertutup : pertanyaan-pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan respons yang tersedia bagi responden.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa untuk kuesioner adalah sebagai berikut :
  • Gunakan bahasa responden kapanpun bila mungkin. Usahakan agar kata-katanya tetap sederhana.
  • Bekerja dengan lebih spesifik lebih baik daripada ketidak-jelasan dalam pilihan kata-kata. Hindari menggunakan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
  • Pertanyaan harus singkat.
  • Jangan memihak responden dengan berbicara kapada mereka dengan pilihan bahasa tingkat bawah.
  • Hindari bias dalam pilihan kata-katanya. Hindari juga bias dalam pertanyaan –pertanyaan yang menyulitkan.
  • Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat (maksudnya orang-orang yang mampu merespons). Jangan berasumsi mereka tahu banyak.
  • Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknis cukup akurat sebelum menggunakannya.
  • Gunakan perangkat lunak untuk memeriksa apakah level bacaannya sudah tepat bagi responden.
SKALA DALAM KUISONER
Penskalaan adalah proses menetapkan nomor-nomor atau simbol-simbol terhadap suatu atribut atau karakteristik yang bertujuan untuk mengukur atribut atau karakteristik tersebut. Alasan penganalisis sistem mendesain skala adalah sebagai berikut :
  • Untuk mengukur sikap atau karakteristik orang-orang yang menjawab kuesioner.
  • Agar respoden memilih subjek kuesioner.
*Ada empat bentuk skala pengukuran , yaitu :
  1. Nominal : Skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Skala nominal merupakan bentuk pengukuran yang paling lemah, umumnya semua analis bisa menggunakannya untuk memperoleh jumlah total untuk setiap klasifikasi. Contoh : Apa jenis perangkat lunak yang paling sering anda gunakan ? 1 = Pengolah kata, 2 = Spreadsheet, 3 = Basis Data, 4 = Program e-mail
  2. Ordinal
    Skala ordinal sama dengan skala nominal, juga memungkinkan dilakukannya kalsifikasi. Perbedaannya adalah dalam ordinal juga menggunakan susunan posisi. Skala ordinal sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau kurang dari kelas lainnya.
  3. Interval
    Skala interval memiliki karakteristik dimana interval di antara masing-masing nomor adalah sama. Berkaitan dengan karakteristik ini, operasi matematisnya bisa ditampilkan dalam data-data kuesioner, sehingga bisa dilakukan analisis yang lebih lengkap.
  4. Rasio
    Skala rasio hampis sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol. Skala rasio paling jarang digunakan.
MERANCANG KUISONER
Merancang formulir-formulir untuk input data sangat penting, demikian juga merancang format kuesioner juga sangat penting dalam rangka mengumpulkan informasi mengenai sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik.

1. Format kuesioner sebaiknya adalah :
  • Memberi ruang kosong secukupnya,
  • Menunjuk pada jarak kosong disekeliling teks halaman atau layar. Untuk meningkatkan tingkat respons gunakan kertas berwarna putih atau sedikit lebih gelap, untuk rancangan survey web gunakan tampilan yang mudah diikuti, dan bila formulirnya berlanjut ke beberapa layar lainya agar mudah menggulung kebagian lainnya.
  • Memberi ruang yang cukup untuk respons,
  • Meminta responden menandai jawaban dengan lebih jelas.
  • Menggunakan tujuan-tujuan untuk membantu menentukan format.
  • Konsisten dengan gaya.
2. Urutan Pertanyaan Dalam menurutkan pertanyaan perlu dipikirkan tujuan digunakannya kuesioner dan menentukan fungsi masing-masing pertanyaan dalam membantu mencapai tujuan.
  • Pertanyaan-pertanyaan mengenai pentingnya bagi responden untuk terus, pertanyaan harus berkaitan dengan subjek yang dianggap responden penting.
  • Item-item cluster dari isi yang sama.
  • Menggunakan tendensi asosiasi responden.
  • Kemukakan item yang tidak terlalu kontroversial terlebih dulu.




 BAB IV
 DESAIN SISTEM


Desain system dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Desain Sistem Secara Umum ( General System Design )
2. Desain Sistem Secara Rinci ( Detailed System design)


B. ARTI DESAIN SISTEM.

Desain Sistem adalah tahap setelah analisis sistem dari siklus pengembangan system yang mendefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional , persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu system dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfigurai dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu system.

C. TUJUAN DESAIN SISTEM

Desain system mempunyai tujuan utama yaitu :

 Untuk memenuhi kebutuhan pemakai system
 Tujuan ini adalah tujuan dari Desain Sistem Secara Umum ( General System Design )
 Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer computer dan ahli-ahli teknik lainya yang terlibat.

Tujuan ini adalah tujuan dari Desain Sistem Secara Rinci ( Detailed System design).
Untuk mencapai tujuan tersebut analis system harus dapat mencapai sasaran-sasaran sbb :

Desain system harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
Desain Sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang terlah didefinisikan pada tahap perencanaan system yang dilanjutkan pada tahap analisis system.
Desaian system harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan tarnsaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh computer.
Desain system harus dapat mempersiapakn rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari system yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian internal.

D. PERSONIL YANG TERLIBAT.
Pekerjaan desain system dilakukan oleh analis system dan personil-personil teknik lainnya: seperti Sepesialis pengendalian, personil penjamin kualitas, spesialis komunikasi data.

E. TEKANAN-TEKANAN DESAIN.
Tekanan desain adalah tekanan-tekanan yang harus dipertimbangkan dalam mendesain suatu system informasi supaya mengena sasarannya.

Adapun tekanan-tekanan tersebut adalah :

a. Integrasi.
Sistem informasi harus didesain terpadu diantar unit-unit didalam organisasi. Untuk hubungan antara unit-unit organisasi dapat dihubungkan dengan berkomuninasi yang baik baik secara system maupun secara data.
b. Jalur Pemakai.
Sistem yang didesain harus memperhatikan personil pemakai system, dimana pemakai mengharapkan dapat dengan enak dilayani segala kebutuhannya oleh system makanya diharpkan system harus fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh user.

Berikut ini beberapa yang harus dipertimbangkan dalam memenuhi user interface.

Query : Pemakai system dapat mengakses data yang diperlukan untuk mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
Desain Layar : Desainlayar harus jelas dan tidak membingungkan.
Umpan Balik : Waktu respon untuk mendapatkan umpan balik yaitu waktu saat user memasukan data dengan respon yang diberikanoleh system.
Bantuan : Disediakan bantuan-bantuan jika user mengalami kesulitan mengopersikan system.
Pencegahan Kesalahan : Sebisa mungkin kesalahan pemakaian system dihindari dengan : Pencecahan kesalahan, pendeteksian kesalahan, pembetulan kesalahan.
Desain Workstation : tata letak jaringan mengikuti kaidah ergonomics.
c. Tekanan Persaingan.
Persaingangan diera sekarang ini sangatlah tajam, maka organisasi yang ingin bertahan harus memikirak infoarmasi, maka waktu desain system informasi harus mempertimbangkan lingkungan-lingkungan persaingan.
d. Kualitas dan Kegunaan Informasi.
Informasi yang dihasilkan harus berkualitas yaitu : tepat waktu (ceapat), tepat nilai (akurat) dan relevan.
e. Kebutuhan-Kebutuhan Sistem.
Kebutuhan system yang harus ada: Keandalan, ketersediaan, keluwesan, skedul intaslasi, umur yang diharpakan dan poetensi pertumbuhan dan kemudahan dipelihara.
f. Kebutuhan-Kebutuhan Pengolahan Data.
Kebutuhan pengolahan data yang berhubungan dengan system informasi sbb: Volume Data, Hambatan waktu pengolahan, Permintaan perhitungan.



g. Faktor-faktor Organisasi.
Terdpat lima factor organisasi yang harus dipertimbangkan dlam desain system, yaitu : Sifat organisasi , Tipe Organisasi, Ukuran organisasi, Struktur organisasi, Gaya kepemimpinan.
h. Kebutuhan-Kebutuhan Biaya Efektivitas
Mempertimbangkan antar biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh.
i. Faktor-Faktor Manusia
Analis system harus bisa mendesain system yang bisa diterima oleh semua pemakai.
j. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan.
   Lima macam kelayakan yang harus diperhitungkan :

Kelayakan teknik,
Kelayakan ekonomi, 
Kelayakan hukum, 
Kelayakan operasi, 
Kelayakan scedul.
4.1. DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari system secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang system yang baru. Desain system secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengindentifikasikan komponen-komponen system informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan untuk pemograman komputer dan ahli teknik yang mengimplementasikan sistem.
Arsitek melakukan analisis, karena arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sipil yang akan membangun rumah. Desain terminal yang memuat potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah.

4.1.1. TEKNIK DESAIN SISTEM SECARA UMUM
Arsitek dapat menggunakan beberapa teknik desain akan membuat desain dalam membuat sketsa. Untuk bangunan gedung yang sederhana, mungkin arsitek cukup menggunakan kertas gambar (umumnya di kertas kalkir). Untuk bangunan gedung yang kompleks dan besar, arsitek mungkin juga dapat menggunakan teknik prototipe untuk mendesain bentuk gedung yang diinginkan.
Semua teknik-teknik yang digunakan di tahap analisis, sistem dapat juga digunakan pada tahap ini, seperti misalnya flowchart dan formulir-formulir. Disamping itu  terdapat beberapa teknik lain dapat diterapkan pada tahap desain ini, yaitu teknik sketsa di kertas kosong dan prototyping (pembuatan prototipe). Prototyping merupakan pendekatan-pendekatan dilhami dari desain teknik (seperti pembuatan prototipe bangunan oleh arsitek). Penekanan dari teknik ini adalah pada pembuatan suatu model kerja dan sistem final secara mungkin. Model ini yang disebut dengan prototipe. Sistem prototipe ini kemudian dapat diperiksa oleh user untuk menentukan apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Jika belum sesuai dengan yang diinginkan, maka prototipe dapat direvisi sampaia sesuai dengan  yang diinginkan atau belum.
Prototyping belum banyak digunakanpada masa lau, karena beberapa lalu banyak pemograman komputer yang dilakukan dengan menggunakan bahasa pemograman semacam COBOL, FORTRAN, PL/1, dan BASIC. Bahasa-bahasa pemograman ini tidak mendukung pembuatan prototipe. Pembuatan kode program dan debugging dengan bahasa-bahasa pemograman ini untuk membuat suatu prototipe terlalu lama dan sulit. Contoh-contoh bahasa pemogrman diantaranya ialah FOCUS, RAMIS, BASE IV, FoxBase, USER-11. dengan bahasa-bahasa ini akan mudah untuk membuat program penghasil laporan-laporan dan pemasuk input. Setelah prototipe sektor dibuat dan disetujui, anaklis sistem dapat menentukan keputusannya, yaitu prototipe diteruskan lagi dengan bahasa pemograman yang telah digunakan atau prototipe diubah dengan bahasa pemogaraman lainnya.

4.1.2. DESAIN KOMPONEN SISTEM SECARA UMUM
Pada tahap ini desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemograman. Komponen sistem informasi yang didesain adalah model, output, input, database, teknologi, dan kontrol.
4.1.3. Desain Model Secara Umum
Analisis sistem dapat lain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang yang tepat digunakan untuk menggambarkan physical syste.
Sketsa dari physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode dan prosedur yaitu bagian dari metode sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan urut-urutan kegiaatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Sistem informasi dapat mempunyai metode-metode pengolahan data sebagai berikut :
Metode pengolahan data terpusat (centralized data processing method) lawan metode pengolahan data tersebar (distributed data processing method). Metode pengolahan data terpusat merupakan metode pengolahan data yang memusatkan pengolahannya pada suatu tempat tanggal tertentu. Dengan adanya pengolahan data secara tersebar memungkinkan tiap-tiap departemen untuk memasukkan data sendiri, mengolahnya sendiri bahkan menghasilkan output sendiri.
Metode pengolahan kumpulan (batch processing method) lawan metode langsung (online processing method). Metode pengolahan kumpulan merupakan metode pengolahan data yang banyak digunakan dan umum pada beberapa tahun yang lalu. Metode pengolahan langsung mempunyai karakteristik tertentu yaitu transaksi yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhiran file induk.
4.1.4 Desain Output Secara Umum
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil dari media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video). Tipe output yaitu output intern yaitu output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Dan output ekstern adalah output yang didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Yang paling banyak dihasilkan  adalah output yang berbentuk tabel. Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut ini :
Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
2. Menentukan parameter dari output
4.1.5. Desain Input Secara Umum
Alat dari input dapat digolaongkan kedalam golongan yaitu alat input langsung dan alat input tidak langsung. Proses dari input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu data capture (penagkapan data), data preparation (penyiapan data), dan data entry (pemasukan data). Ada dua tipe input yaitu input internal dan eksternal.
Langkah-langkah desain input secara umum yaitu :
Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
Menentukan parameter dari input
Desain Database Secara Umum
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dari sistem informasi karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Sistem basis data adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.
Database dibentuk dari kumpulan file. Tipe-tipe dari file yaitu :
File induk
File transaksi (transaction file)
File laporan (report file)
File sejarah (history file)
File pelindung (backup file)
File kerja (working file)
4.1.7. Desain Teknologi Secara Umum
Teknologi dapat digunakan untuk menerima input , mejalanakan model, menyimpan dan mengakses data, manghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sestem secara keseluruan . teknologi terdiri atas 3 bagian utama, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau brainware). Teknisi yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi.
Teknologi perangkat keras komputer terdiri atas :
alat masukan
alat pemroses
alat output
simpanan luar
Teknologi perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu
Perangkat lunak operasi
Perangkat lunak bahasa
Perangkat lunak aplikasi
TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA
Kemajuan teknologi komunikasi sekarang mempunyai pada perkembangan pengolahan data. Data dari suatu tempat dapat di kirim pada tempat lain dengan alat telekomunikasi.
Salah satu cara dalam mengirim data dengan menggunakan :
Transmisi data merupakan proses pengiriman data dari suatu sumber ke penerima data. Beberapa hal yang berhubungan dengan proses transmisi data yaitu media transmisi yang dapat digunakan dan kapasitas channel transmisi
Perangkat keras komunikasi data , selain perangkat keras utama seperti input device, processing device, output device, dan mass stronge, dalam sistem komunikasi data diperlukan beberapa perangkar keras lainnya yang dipergunakan untuk memperlancar proses pengiriman data. Salah satu alat yang digunakana yaitu modem, multiplexer, concentrator,communication proccesor.
Network, network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem. Komponen dari suatu network adalah node dan link. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output informasi atau kedua-duanya. Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi atau data diamtara node.
Topologi merupakan pengaturan antar hubungan atau konfigurasi dari node-node disuatu network. Konfigurasi atau topologi dari network dapat berupa : pint to point, star network, hierarchical tree network, loop network, bus network, web network, dan meta network.
Local Area Network (LAN) adalah suatu network yang terbatas dalam jarak/area setempat (lokal). Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut high speed network, medium speed network, low speed PC network.
Pemasangan kabel LAN, tiga macam kabel tersedia untuk LAN, :
Twisted pair cabling, kebel ini terdiri dari sepasang kabel tembaga yang masing-masing dibungkus dengan plastik dan diputar bersama-sama. Kabel ini banyak digunakan pada instalasi telpon. LAN yang menggunakan kabel ini diantaranya adalah corvus omninet, proteon’s proNET, token-ring dan broadcast bus
Coaxial cable, kabel ini berisi dengan dua buah conductor. Sebuah conductor terletak ditengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan insulator. Conductor kedua melingkar di luar insulator pertama dan ditutup dengan insulator luar.
Fiber optic cable, kabel ini berisi dengan 2 atau lebih belai plastik stipis rambut manusia yang dilindungi dengan jaket pelindung.. Kabel merupakan media yang cukup penting di LAN, karena merupakan salah satu komponen dari network.
Sistem operasi yang banyak digunakan untuk LAN adalah IBM PC network program dan Novell advanced NetWare. IBM PC Network Program dikembangkan untuk IBM PC Network yang merupakan broadband LAN dengan teknologi akses CSMA/CD.

4.1.8. Desain Kontrol Secara Umum
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Perngendalian yang diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Apabila suatu sistem dilengkapi dengan suatu pengendalian yang ada atau yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-hal yang negatif. Suatu sistem harus dapar menjaga dirinya-sendiri. Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut kedalam pengendalian secara umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).


PENGENDALIAN SECARA UMUM
Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi pengolahhan data. Pengendalian secara umum terdiri dari
Pengendalian organisasi,  pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemisahan tugas dan pemisahan tanggungjawab yang tegas. Dengan pemkisahan tugas dan tanggungjawab, maka kemungkinan kecurangan-kecurangan dan kesalahan diperkecil, karena adanya saling pengecekkan.
Pengendalian dokumentasi penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut yaitu mempelajari cara mengoperasikan sistem, sebagai bahan training, dasar pengembangan sistem lebih lanjut, dasar bila akan memodifikasikan atau memperbaiki sistem dikemudian hari dana materi acuan bagi pemeriksa sistem. Dokumentasi yang ada diantaranya sebagai berkut dokumentasi prosedur, dokumentasi sistem, dokumentasi program, dokumentasi operasi, dana dokumentasi data
pengendalian perangkar keras , merupakan pengendalian yang sudah dipasang di dalam komputer itu oleh pabrik pembuatan. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras.
pengendalian keamanan fisik, pengendalian ini perlu dilakukan untuk menjaga keamanan terhadap perangkat keras, perangkat lunaka dan manusia di dalam perusahaan. Bila pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara semestinya, maka dapat mengakibatkan menurunya operasi kegiatan, hilangnya atau menurunya pelayanan terhadap pelanggan dan hilangnya harta kekayaan milik perusahaan .
Pengendalian keamanan data, menjaga integrasi dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap dat yang tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak atau tidak diakses oleh orang yang tidak berhak, beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan untuk maksud ini, diantaranya adalah sebagai berikut dipergunakan data log, proteksi file, pembatasan pengaksesan, dan data backup atau recovery.
Pengendalian komunikasi, jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk mentransmisikan datadari suatu tempat ke tempat lainnya, analis sistem harus memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut.
PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi dalam dikategorikan kedalam :
Pengendalian masukan, yang mempunyai tujuan utnuk menyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan proses pengolahannya. Pengendalian aapliaksi masukan ini merupakan pengendalian aplikasi yang penting, karena input yang salah, outputnya juga akan salah.
Pengendalian pengolahan, tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mencegah kesalahan-kesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan setelah data yang dimasukkan nke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat terjadi karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengadung kesalahan. Untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan untuk mungkin terjadi, maka pada tahap ini dapat dilakukan beberapa pengendalian yang berupa perngecekan-pengecekan.
Pengendalian keluaran (output) yang merupakan proses dari data pengolahan data dapat dijadikan dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft copy. Untuk menghasilkan laporan yang berbentuk hard copy dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu yahap menyediakan media laporan, tahap memproses program yang menghasilkan laporan, tahap pembuatan laporan di file, tahap mencetak laporan di kertas, tahap pengumpulan laporan, tahap mengkaji ulang laporan, tahap pemilahan laporan, tahap distribusi laporan, tahap kaji ulang laporan oleh pemakai laporan, tahap pengarsipan laporan, dan tahap oemusnaan laporan yang sudah tidak diperlukan.


LAPORAN DESAIN SECARA UMUM
Setelah komponen-komponen sistem informasi di desain secara umum, maka laporan mengenai ini perlu dibuat dan diberikan kepada pemakai sistem dan manajemen. Pemakai sistem dan manajemen dapat memberikan pendapat-pendapat dan usulan-usulan perbaikan dari desain ini. Melalu laporan desain secara umum ini, analis sistem mengkonfirmasikan kepada pemakai sistem dan manajemen apakah benar sistem informasi seperti ini yang mereka butuhkan. Bila desain secara umum ini telah benar, selanjutnya desain secara rinci tinggal mengacu pada desain secara umum .

4.2. Desain Sistem  secara Terinci

1.             DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi – transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah.

MENGATUR TATA LETAK ISI INPUT
Tujuannya:
1)   Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2)   Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan di suatu input.

2.             DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output system baru. Desain ouput terinci yang akan dibahas adalah untuk output berbentuk laporan dimedia kertas. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.

Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh system informasi yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk table dan berbentuk grafik atau bagan.

1)   Laporan berbentuk table.
Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk table yang menekankan kualitas isi serta kegunaannya :

a)    NOTICE REPORT
Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini dibuatsesederhana mungkin tetapi jelas, karena dimaksudkan agar permasalahan –permasalahan yang terjadi tampak jelas sehingga dapat langsung ditangani.
b)   EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal– hal bertentangan, maka dapat disajikan sebagai dasar didalam pengambilan keputusan.
c)    VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (Variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
d)   COMPARATIVE REPORT
Isi laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya. Misalnya pada laporan laba atau rugi atau neraca dapat membandingkan antara nilai– nilai elemen tahun berjalan dengan tahun – tahun sebelumnya.

2)   Laporan berbentuk grafik
Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagaiberikut :
a.    Bagan Batang ( bar chart )
b.    BaganGaris ( line chart )
c.    Bagan Pastel ( pie chart )

BAGAN BATANG
Nilai-nilai dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang vertical ataupun batang-batang horizontal.
Kebaikan dari bagan batang adalah sebagai berikut :
-       Baik untuk perbandingan
-       Dapat menunjukkan nilai dengan tepat
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari batang adalah sebagai berikut :
-       Terbatas hanya pada satu titik saja
-       Spasi dapat menyesatkan
BAGAN BARIS
Pada bagian baris (line chart), variasi data ditunjukkan dengan suatu garis / kurva.
Kebaikan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik
-       Dapat menunjukkan beberapa titik
-       Tingkat kecepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan batang adalah sebagai berikut :
-       Bila terlalu banyak garis atau kurva (lebih dari 4 buah garis atau kurva), maka akan tampak rumit
-       Hanya terbatas pada 2 dimensi
-       Spasi dapat menyesatkan

BAGAN PASTEL
Bagan Pastel (Pie Chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel (pie). Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data.
Kebaikan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Baik untuk perbandingan sebagian dari keseluruhannya
-       Mudah dimengerti
Kelemahan dari bagan garis adalah sebagai berikut :
-       Penggunaannya terbatas
-       Ketepatannya Kurang
-       Tidak dapat menunjukkan hubungan bebapa titik
-       Mudah dimengerti


Pedoman Desain Laporan
Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.
1.    Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a.    Judul laporan.
b.    Tubuh laporan.
c.    Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau grandtotal.
2.    Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3.    Untuk tiap-tiap batas tepi laporan, sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm, sehingga bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4.    Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5.    Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal atau digaris bawahi.
6.    Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari penggunaan font yang sulit untuk dimengerti.
7.    Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda “.” atau “-”.
8.    Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak dari informasi detail tersebut.
9.    Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11.     Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
12.     Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13.     Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh pemakainya.
14.     Isi laporan harus akurat.
15.     Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi.
16.     Laporan harus berguna.
17.     Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.

Alat – alat Desain Output terinci
Dua buah alat desain sistem dapat dipergunakan untuk desain output terinci, yaitu sebagai berikut :
1.    Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart merupakan suatu bagan yang dipergunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output printer.
2.    Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus arus data. Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan dilaporan.

MENGATUR TATA LETAK ISI OUTPUT
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari outpur untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.
Berikut ini merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata letak printer.
-       Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya.
-       Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-mask.
-       Nomor yang ditulis diantara tanda kurung buka dan kurung tutup dekat dengan edit-mask.
-       Panah ke bawah menunjukkan cara penggambaran spasi di bagian tata letak printer.

3.             DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
Desain dialog layer terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antar pemakai system (user) dengan computer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat keduanya.
a.    Pedoman Desain Dialog
Pedoman mendesain dialog layer meliputi:
§  Sistem harus menyediakan instruksi-instruksi untuk user.
§  Layar harus dibentu sedemikain rupa sehinggan informasi, instruksi dan bantuan selalu ditampilkan pada area yang pasti.
§  Pembatasan ide dalam satu dialog.
§  Paging dan Scrolling.
§  Berita dan instruksi harus dapat ditampilkan cukup lama.
§  Hindari pengunaan singkatan.
§  Gunakan kata yang konsisten.

b.    Strategi Dialog.
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer:
§  Menu. Banyakdigunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif atau option atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan di menu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut.
§  Kumpulan intruksi (Instruction Set). Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengartikan instruksi ini serta memberikan respon jawaban.
§  Dialog pertanyaan/Jawaban (Question/Answer Dialog). Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user menjawabnya untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari sistem.

4.             DESAIN DATABASE TERINCI
Di tahap desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari tiap – tiap file yang telah diidentifikasikan di desain secara umum.
Elemen – elemen data di suatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan direkamkan di database, file – file database harus  mempunyai elemen – elemen untuk menanmpung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi.

5.             DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
Pada desain teknologi secara umum telah ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap ini adalah kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan luar yang telah didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir secara kira – kira terlebih dahulu berdasarkan pengalaman analis sistem.
Setelah file – file database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya file – file database yang akan menyimpan data untuk satu periode tertentu.
6.             DESAIN MODEL DAN KONTROL SECARA RINCI
Desain model terinci mendefinisikan secara rinci urut-urutan atau langkah-langkah dari masing-masing proses yang digambarkan dalam DAD, yang meliputi:
§  Desain Program Komputer Secara Modular
§  Alat-alat Desain Program Komputer
§  Metodologi Desain Program Komputer
§  Langkah Desain Program secara Moduler

7.             MEMBUAT LAPORAN HASIL DESAIN SISTEM TERINCI
Laporan desain terinci bisa dipecah menjadi dua, yaitu laporan yang pertama untuk user lebih menekankan bentuk input dan output yang akan digunakan pada system informasi. Laporan yang kedua untuk programmer dan ahli-ahli teknik pendukung pengembangan sistem. Kedua laporan tersebut berisi teknis sehingga sering disebut dengan Teknical Manual.
4.3. Desain Pendekatan secara Terstruktur
Pengertian PENDEKATAN TERSTRUKTUR
Pendekatan Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan terstruktur merupakan pendekatan formal untuk memecahkan masalah-masalah dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan masalah. Pendekatan terstruktur dalam pengembangan system informasi adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten.
Prinsip dari pendekatan terstruktur adalah jika suatu proses telah sampai pada suatu langkah tertentu, maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya. Ciri-ciri pendekatan terstruktur, yaitu:
1. merancang berdasar modul. Modularisasi adalah proses yang membagi suatu system menjadi beberapa modul yang dapat beroperasi secara independen.
2. bekerja dengan pendekatan top-down. Dimulai dari level atas (secara global) kemudian diuraikan sampai ke tingkat modul (rinci).
3. dilakukan secara iterasi.
4. kegiatan dilakukan secara parallel.
4.4. Desain Pendekatan Berorientasi Objek
Pengertian PENDEKATAN OBJEK
Pendekatan Objek merupakan paradigm pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigm ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek, dimana setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. Pendekatan objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan system.
Pendekatan Objek memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
1. Maintenance. Program lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Pengubahan program (berupa penambahan ataupun penghapusan fitur tertentu). Perubahan ini antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3. Dapat digunakannya objek-objek sesering yang diinginkan.

Pendekatan Objek memiliki beberapa karakteristik atau sifat yaitu:
1. Abstraksi, yaitu prinsip untuk merepresentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan.
2. Enkapsulasi, yaitu pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek.
3. Pewarisan (Inheritance), yaitu mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dan objek lain sebagai bagian dan dirinya.
4. Reusability, yaitu pemanfaatan kembali objek yang sudah didefinisikan untuk suatu permasalahan pada permasalahan lainnya yang melibatkan objek tersebut.
5. Generalisasi dan Spesialisasi, yaitu menunjukkan hubungan antara kelas dan objek yang umum dengan kelas dan objek yang khusus.
6. Komunikasi Antar Objek, yaitu dilakukan lewat pesan yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya.
7. Polymorphism, yaitu kemampuan suatu objek untuk digunakan di banyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama, sehingga menghemat baris program.



C. PERBEDAAN PENDEKATAN TERSTRUKTUR dan PENDEKATAN OBJEK
Pada pendekatan terstruktur merupakan metode yang pendekatannya pada proses, karena metode ini mencoba melihat system dari sudut pandang logical dan juga melihat data sebagai sumber proses. Di dalam penggambaran datanya, metode ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Normalisasi, Entitas Relationship Diagram (ERD), dan lainnya.
Selain itu perbedaan yang paling mendasar dari pendekatan terstruktur dan objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran data (DFD), dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses yang paling kecil, sementara pada pendekatan objek, dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam system.
Untuk pendekatan objek, dalam melakukan pemecahan suatu masalah tidak dilihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Pendekatan ini memungkinkan pembangunan software dengan cepat, sehingga dapat segera masuk ke pasaran dan kompetitif. system yang dihasilkan sangat fleksibel dan mudah dalam pemeliharaan. Sedangkan untuk pengembangan terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur. Pendekatan ini mudah dimengerti oleh pengguna atau programmer, relative simple dan mudah dimengerti, berorientasi pada proses, sehingga mengabaikan kebutuhan nonfungsional.



BAB V Perangkat Permodelan Sistem



Dalam perancangan dan pembangunan sistem, langkah awal yang harus dilakukan adalah memodelkan sistem. Hal ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal yang penting dalam sistem tanpa harus terlibat lebih jauh. Dalam memodelkan sistem menurut (Pohan, 1997) ada beberapa macam perangkat pemodelan yang bisa dipakai untuk memodelkan sistem, diantaranya :

1.Statement of Purpose (STP)
Merupakan kalimat pendek yang berisi deskripsi tekstual fungsi sistem yang pada umumnya menjelaskan tentang kelebihan dari sistem tersebut.
2.Event List (Daftar Kejadian)
Event List adalah daftar kejadian yang terjadi dalam lingkungan sistem dan mempunyai hubungan dengan respon yang diberikan sistem.
3.Context Diagram (Diagram Konteks)
Merupakan model untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam pembuatan STP. Diagram konteks merupakan kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili sistem secara keseluruhan.
4.Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung perangkat keras, perangkat lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan.
5.Data Dictionary
Komponen ini berfungsi untuk membantu pencarian arti kata baru yang dibutuhkan dalam pemodelan sistem. Selain itu juga berfungsi untuk membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasikan semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
6.Process Specifications (PS)
Process Specifications adalah model yang digunakan untuk mendeskripsikan proses yang terjadi pada level paling dasar dalam DFD. Model ini berfungsi mendeskripsikan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Model inilah yang menjelaskan pola kerja dalam setiap lingkaran (dibaca proses).
7.Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan dalam DFD. ERD berbeda dengan DFD yang memodelkan fungsi sistem, atau dengan State Transition Diagram (STD) yang memodelkan sistem dari segi ketergantungan terhadap waktu. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data tersebut.
8. State Transition Diagram (STD)
STD berfungsi untuk menunjukkan tingkah laku dari model sistem yang akan dibuat. Komponen utama diagram adalah keadaan (state) dan panah (row) yang mempresentasikan perubahan keadaan. Banyak notasi alternatif dalam STD misalnya elips atau persegi panjang sebagai pengganti keadaan, dimana state lebih tepat jika diasumsikan sebagai kumpulan yang menggambarkan sesuatu pada suatu kondisi sistem pada saat tertentu.
9.Block Chart Diagram
Block Chart (BC) berfungsi memodelkan masukan, keluaran, referensi, master, proses ataupun transaksi dalam simbol-simbol tertentu. Pada dasarnya tidak berorientasi pada pada fungsi, waktu, ataupun aliran data, tetapi lebih kearah proses (saling melengkapi dengan PS).
10.System Procedure Diagram
System Procedure (SP) digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer), dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran, dan masukan).
ADVERTISING
Advertisements
5.1. System Procedure Diagram (Flowmap)



1.Pengertian Flowmap
Flowmap adalah penggambaran secara grafik darilangkah-langkah dan urut-urutanprosedur dari suatu program.
2.Cara-cara membuat flowmap
Seorang analis dan programmer akan membuat flowmap ada beberapa petunjuk yangharus diperhatikan, seperti :1.Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan darikiri ke kanan.2.Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harusdapat dimengerti oleh pembacanya.3.Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.4.Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan denganmenggunakan deskripsi katakerja, misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.5.Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.6.Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri denganhati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedangdigambarkan tidak perlu digambarkan pada flowmap yang sama. Simbol konektorharus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atauhilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.7.Gunakan simbol-simbol flowmap yang standar.
3.Jenis-jenis Flowmap
1.Flowmap Sistem2.Flowmap Paperwork atau Flowmap Dokumen3.Flowmap Skematik4.Flowmap Program5.Flowmap Proses

Penyimpananitnternal
4. Symbol Flowmap
Proses
Storeddata
batas loop(awal atau akhir)
kondisiMonitor
arsip
Document
Penyimpanansekuensial
Op
e
r
a
s
i
m
a
nu
al
Terminator
data
Penyimpananyangdapatdiakseslangsung
Persiapan
Kartu
Prosesyangtidakdidefinisikan
Manualinput
Konek-
tor
penghubung
5.Contoh–contoh Flowmap





FLOWCHART
Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah -langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatualgoritma.Suatu flowchart adalah suatu representasi secara diagram yang mengilustrasikanurutan dari operasi yang dilakukan untuk mendapatkan suatu hasil. Dengan kata lain,flowchart membantu kita untuk mengerti dan melihat bentuk algoritma denganmenampilkan algoritma dalam simbol-simbol gambar.Tujuan Membuat Flowchat :• Menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah• Secara sederhana, terurai, rapi dan jelas• Menggunakan simbol-simbol standarDalam penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu
Sistem Flowchart
dan
Program Flowchart
System Flowchart
Bagan Yang memperlihatkan urutan prosedure dan proses dari beberapa file di dalammedia tertentu.Melalui flowchart ini terlihat jenis media penyimpanan yang dipakai dalampengolahan data.• Selain itu juga menggambarkan file yang dipakai sebagai input dan output.• Tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkanmasalah• Hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk

Contoh System FlowchartKeyboardCPU DisketVDU
Gambar 1.Data jawabanujianKoreksiDaftarKoreksi DataFileutamaujianTabelSiswaPeriksa UjianFilesiswalulusLaporan HasilUjianGambar 2.





Program Flowchart
Yaitu: Bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan proses dalam suatu program.Dua jenis metode penggambaran program flowchart :1)
Conceptual flowchart 
, menggambarkan alur pemecahan masalah secara global2)
Detail flowchart 
, menggambarkan alur pemecahan masalah secararinci
Start
StartInput “Berapa data” ; N
Input
Jml = 0For K = 1 to N
Proses
Input Bil
Output
Jml = Jml + BilNext K
End
Print “Jumlah = “; JmlEnd
Gbr 1. conceptualFlowchart gbr 2. Detailflowchart




Simbol-simbol Flowchart
Simbol-simbol yang di pakai dalam flowchart dibagi menjadi 3 kelompok :
1) Flow direction symbols – Digunakan untuk menghubungkan simbol satu dengan yang lain – Disebut juga connecting line2) Processing symbols- Menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /prosedur3) Input / Output symbols- Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input atauoutput.
Flow Direction Symbols
Simbol arus /
flow, yaitu m
enyatakan jalannya arussuatu prosesSimbol
communication link, yaitu m
enyatakantransmisi data dari satu lokasi ke lokasi lainSimbol
connector, berfungsi m
enyatakansambungan dari proses ke proses lainnya dalamhalaman yang samaSimbol
offline connector, m
enyatakansambungan dari proses ke proses lainnya dalamhalaman yang berbeda







Processing Symbols
Simbol
process, yaitu m
enyatakan suatu tindakan(proses) yang dilakukan oleh komputerSimbol
manual, yaitu m
enyatakan suatu tindakan(proses) yang tidak dilakukan oleh komputerSimbol
decision, yaitu m
enujukkan suatu kondisi tertentuyang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban : ya /tidakSimbol
predefined process, yaitu m
enyatakanpenyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahanuntuk memberi harga awalSimbol
terminal, yaitu m
enyatakan permulaan atauakhir suatu programSimbol keying operation, Menyatakan segal jenis operasiyang diproses dengan menggunakan suatu mesin yangmempunyai keyboardSimbol offline-storage, menunjukkan bahwa data dalamsimbol ini akan disimpan ke suatu media tertentuSimbol manual input, memasukkan data secaramanual dengan menggunakan online keyboard


Input / Output Symbols
Simbol
input/output, m
enyatakanproses input atau output tanpatergantung jenis peralatannyaSimbol
punched card, m
enyatakaninput berasal dari kartu atau output dituliske kartuSimbol
magnetic tape, m
enyatakaninput berasal dari pita magnetis atauoutput disimpan ke pita magnetisSimbol
disk storage, m
enyatakan inputberasal dari disk atau outputdisimpan ke disk
Simbol
document, m
encetak keluarandalam bentuk dokumen (melalui printer)Simbol
display, m
encetak keluaran dalamlayar monitor




5.2. Data Flow Diagram

Apakah Data Flow Diagram (DFD) itu ?


Data Flow Diagram (DFD) memberikan sebuah model tampilan visual yang menggambarkan aliran data atau informasi dalam sebuah sistem. Penggambaran DFD menyatakan dari mana/siapa(orang yang terlibat dalam proses system) datangnya informasi, dan dikirim kemana/ke pada siapa(orang yang terlibat dalam proses system) informasi tersebut dibutuhkan untuk di simpan dan diakses.
 Contoh DFD system Pemesanan barang
1. Context DFD
Gambar diatas menunjukkan  context diagram dari system Pemesanan barang. Pada gambar terdapat sebuah proses(shape) yang menggambarkan system tersebut pada model persediaan barang. Nampak juga orang-orang yang akan berinteraksi dengan system tersebut atau kadang dinamakan external entities. Pada contoh ini, supplier, karyawan bagian gudang, pemilik dan pelanggan adalah entities yang akan berinteraksi dengan system. Diantara proses dan external entities, ada data flow sebagai penghubung yang menunjukkan proses pertukaran informasi antara entities dengan system.
Context DFD adalah awal dari sebuah model data flow. Context DFD mengandung hanya satu proses dan tidak menunjukkan data yang disimpan.
2. Level 1 DFD


DFD level 1, yang merupakan dekomposisi(break down) dari proses system pemesanan barang. DFD system pemesanan barang mengandung 3 proses, 4 external entity dan 2 penyimpanan data. Berdasarkan gambar diagram, seorang pelanggan dapat melakukan pemesanan. System menerima pesanan itu dengan mencatat(menyimpan pesanan)ke dalam data pesanan, kemudian meneruskannya ke bagian gudang. System juga mengeluarkan sebuah tagihan pada Customer.
 Manager dapat menerima laporan melalui proses Generate Reports, yang datanya diambil dari table Inventory dan Orders sebagai data input.
 Manager dapat juga berinisiatif melakukan order inventory, dengan melakukan proses Order Inventory. Proses ini diteruskan ke pada supplier dan menyimpan data inventory yg sudah diupdate di table inventory.
        5.3. Unified Modeling Language (UML)

Pengenalan UML
UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object(OOAD&D/object oriented analysis and design)yang dimunculkan sekitar akhir tahun 80-an dan awal tahun 90-an. UML merupakan gabungan dari metodeBooch,Rumbaugh (OMT)danJacobson. Tetapi UML  mencakup lebih luas daripada OOAD. Pada pertengahan saat pengembangan UML, dilakukan standarisasi proses denganOMG(Object Management Group) dengan harapan UML bakal menjadi bahasa standar pemodelan pada masa yang akan datang (yang sekarang sudah banyak dipakai oleh berbagai kalangan).
Jadi,UML dibuat untuk memudahkan para system developer untuk berdiskusi dengan bahasa pemodelan yang mudah dipahami.
Kegunaan UML ?
UML digunakan untuk memodelkan suatu sistem (bukan hanya perangkat lunak) yang menggunakan konsep berorientasi object. Dan juga untuk menciptakan suatu bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun mesin.
Sejarah Singkat UML
UML dimulai secara resmi pada Oktober 1994, ketika Rumbaugh menggabungkan kekuatan dengan Booch. Mereka berdua lalu bekerja bersama di Relational Software Cooperation. Proyek ini memfokuskan pada penyatuan metode booch dan Rumbaugh(OMT). Pada bulan October 1995, UML merilis versi 0.8 dan pada waktu yang sama juga Jacobson bergabung dengan Relational. Cakupan dari UML pun semakin meluas. Kemudian dibangunlah persatuan untuk UML dengan beberapa organisasi yang akan menyumbangkan sumber dayanya untuk bekerja, mengembangkan,dan melengkapi UML.

Banyakpartneryang berkontribusi pada UML 1.0, diantaranya Digital Equipment Corporation, Hawlett-Packard, I-Logix, IBM, ICON Computing, MCI systemhouse, Microsoft, Oracle, Relation, Texas Insturments dan Unisys. Dari kolaborasi ini dihasilkan UML 1.0 yang merupakan bahasa pemodelan yang ditetapkan secara baik, expressive, kuat dan cocok untuk lingkungan masalah yang luas. Dan pada January 1997, UML dijadikan sebagai standar bahasa pemodelan.
Pengertian UML
UML adalah bahasa untuk menspesifikasi,memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikanartifacts(bagian dari informasi yang digunakan untuk dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifacttersebut dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak)dari sistem perangkat lunak,seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsep orientasiobject.UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson di bawah benderaRational Software Corps. UML menyediakan notasi-notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai prespetktif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Area Penggunaan UML
UML digunakan paling efektif pada domain seperti :
  • Sistem Informasi Perusahaan
  • Sistem Perbankan dan Perekonomian
  • Bidang Telekomunikasi
  • Bidang Transportasi
  • Bidang Penerbangan
  • Bidang Perdagangan
  • Bidang Pelayanan Elekronik
  • Bidang Pengetahuan
  • Bidang Pelayanan Berbasis Web Terdistribusi
Bagian-bagian UML
Bagian-bagian utama dari UML adalah view, diagram, model element, dan general mechanism. 



View digunakan untuk melihat sistem yang dimodelkan dari beberapa aspek yang berbeda. Beberapa Jenis view dalam UML antara lain : use case view,logical view,component view,concurrency view, dan deployment view.
Use case View Mendeskripsikan fungsionalitas sistem yang seharusnya dilakukan sesuai yang diinginkanexternal actors. Actor yang berinteraksi dengan sistem dapat berupa user atau sistem lainnya.
View ini digambarkan dalamuse case diagramsdan kadang-kadang denganactivity diagrams. View ini digunakan terutama untuk pelanggan,perancang (designer), pengembang(developer), dan penguji sistem(tester).
Logical View Mendeskripsikan bagaimana fungsionalitas dari sistem, struktur statis (class, object, dan relationship ) dan kolaborasi dinamis yang terjadi ketika object mengirim pesan ke object lain dalam suatu fungsi tertentu. View ini digambarkan dalam class diagrams untuk struktur statis dan dalam state, sequence, collaboration, dan activity diagram untuk model dinamisnya.  View ini digunakan untuk perancang (designer) dan pengembang (developer).
Component View Mendeskripsikan implementasi dan ketergantungan modul. Komponen yang merupakan tipe lainnya dari code module diperlihatkan dengan struktur dan ketergantungannya juga alokasi sumber daya komponen dan informasi administrative lainnya. View ini digambarkan dalam component view dan digunakan untuk pengembang (developer).
Concurrency View Membagi sistem ke dalam proses dan prosesor. View ini digambarkan dalam diagram dinamis (state, sequence, collaboration, dan activity diagrams) dan diagram implementasi (component dan deployment diagrams) serta digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
Deployment View Mendeskripsikan fisik dari sistem seperti komputer dan perangkat (nodes) dan bagaimana hubungannya dengan lainnya. View ini digambarkan dalam deployment diagrams dan digunakan untuk pengembang (developer), pengintegrasi (integrator), dan penguji (tester).
Diagram


Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Adapun jenis diagram antara lain :
Use Case Diagram Menggambarkan sejumlah external actors dan hubungannya ke use case yang diberikan oleh sistem. Use case adalah deskripsi fungsi yang disediakan oleh sistem dalam bentuk teks sebagai dokumentasi dari use case symbol namun dapat juga dilakukan dalam activity diagrams. Use case digambarkan hanya yang dilihat dari luar oleh actor (keadaan lingkungan sistem yang dilihat user) dan bukan bagaimana fungsi yang ada di dalam sistem.
Class Diagram Menggambarkan struktur statis class di dalam sistem. Class merepresentasikan sesuatu yang ditangani oleh sistem. Class dapat berhubungan dengan yang lain melalui berbagai cara: associated (terhubung satu sama lain), dependent (satu class tergantung/menggunakan class yang lain), specialed (satu class merupakan spesialisasi dari class lainnya), atau package (grup bersama sebagai satu unit). Sebuah sistem biasanya mempunyai beberapa class diagram.
State Diagram Menggambarkan semua state (kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatu class dan keadaan yang menyebabkan state berubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. State class tidak digambarkan untuk semua class, hanya yang mempunyai sejumlah state yang terdefinisi dengan baik dan kondisi class berubah oleh state yang berbeda.
Sequence Diagram Menggambarkan kolaborasi dinamis antara sejumlah object. Kegunaanya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. 
Collaboration DiagramMenggambarkan kolaborasi dinamis seperti sequence diagrams. Dalam menunjukkan pertukaran pesan, collaboration diagrams menggambarkan object dan hubungannya (mengacu ke konteks). Jika penekannya pada waktu atau urutan gunakan sequence diagrams, tapi jika penekanannya pada konteks gunakan collaboration diagram.
Activity Diagram Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
Component Diagram Menggambarkan struktur fisik kode dari komponent. Komponent dapat berupa source code, komponent biner, atau executable component. Sebuah komponent berisi informasi tentang logic class atau class yang diimplementasikan sehingga membuat pemetaan dari logical view ke component view.
Deployment Diagram Menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen.